Ahad 07 Nov 2010 01:33 WIB

Pedagang Obat Bius Ternama Meksiko Tewas Dalam Pertempuran

Rep: C31/ Red: Djibril Muhammad
ilustrasi
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MONTERREY, MEKSIKO--Marinir Meksiko menembak mati baron obat Meksiko yang bernama Ezequiel "Tony Tormenta" Cardenas. Cardenas tewas dalam tembak-menembak sengit di perbatasan AS pada Jumat (5/11).

Kematiannya merupakan kemenangan singkat bagi Presiden Felipe Calderon. Sekitar 150 marinir dan tentara didukung oleh helikopter bertempur melawan anggota kartel Teluk yang kuat. Tembak menembak berlangsung berjam-jam di Matamoros, di seberang dari Brownsville, Texas. Dampak dari pertempuran ini jembatan perbatasan pun tidak dapat dilalui.

Marinir bergerak menuju Cardenas, salah satu pedagang obat bius yang paling dicari di Meksiko. Mereka menghindari granat dan tembakan dari penembak jitu yang bersembunyi di rumah-rumah. "Dia meninggal dalam tembak-menembak dengan kami. Sedangkan, tiga marinir dan empat orang bersenjata tewas " kata juru bicara angkatan laut.

Tidak hanya itu, pertempuran juga menewaskan seorang wartawan. Menurut laporan media local, wartawan tersebut tewas setelah ditangkap dalam baku tembak. Cardenas (48 tahun) adalah saudara dari mantan pemimpin kartel Teluk Osiel Cardenas, yang diekstradisi ke Texas pada 2007. Dia menjalankan geng yang kuat dengan pasangannya, Jorge Eduardo Costilla, yang dikenal sebagai El COSS, yang masih buron.

Cardenas sangat dihormati dalam dunia obat-obatan. Ia dijuluki "Tony Tormenta" (Tony Storm) karena kekejamannya terhadap lawan. Kartel Teluk, mendominasi perdagangan dari Mexico timur laut ke Amerika Tengah dan mempunyai jaringan di seluruh Amerika Serikat.

Kekerasan yang ditimbulkan menyebar ke Monterrey, kota terkaya di Meksiko, yang lokasinya berdekatan dengan perbatasan Texas. Perang obat meningkatkan kekhawatiran pada investor asing dengan pabrik-pabrik di daerah tersebut.

Lebih dari 31.000 orang telah tewas di Meksiko sejak Desember 2006, ketika Presiden Calderon melancarkan serangan terhadap geng narkoba. Serangan dipimpin oleh tentara. Pemerintah berada di bawah tekanan karena meningkatnya jumlah kematian di seluruh negeri.

Geng obat memblokir jalan-jalan dan membakar pompa bensin di kota kolonial Morelia di Meksiko Barat pada hari Jumat (5/11). Hal ini mereka lakukan setelah tentara menangkap seorang pemimpin geng obat

bius lokal.

Kepala Keamanan Nasional Alejandro Poire memuji pembunuhan Cardenas sebagai kesuksesan besar dalam

melemahkan kartel. Dalam penjualan narkotika di Amerika Serikat, kartel ini menghasilkan 40 miliar dollar amerika per tahunnya.

"Hari ini, kami mengambil langkah yang signifikan dalam membongkar geng kriminal yang merusak begitu banyak untuk penduduk negara kita," kata Poire kepada wartawan.

Tetapi spesialis perdagangan obat memperingatkan kekerasan akan terus berlanjut selama Meksiko gagal untuk mereformasi peradilan yang korup, dan gagal mereformasi kepolisian, serta pelayanan penjara yang membantu siklus pembunuhan.

Calderon telah berjanji melakukan reformasi tetapi gagal untuk mendapatkan inisiatif melalui pembagian Kongres. Tapi Zetas, salah satu organisasi kriminal ternama Meksiko, menyalahkan Calderon atas terjadinya beberapa kekejaman terburuk dalam perang melawan obat-obatan, termasuk pembunuhan 72 migran pada bulan Agustus lalu.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement