Selasa 09 Nov 2010 01:22 WIB

PM Inggris Ingin Lebih Dekat Dengan Cina

Perdana Menteri Inggris David Cameron
Perdana Menteri Inggris David Cameron

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Perdana Menteri Inggris David Cameron Senin (8/11) mengatakan ia ingin mendorong "hubungan jauh lebih erat" dengan China jelang kunjungan dengan tujuan meningkatkan hubungan bisnis. "Kunjungan ini adalah misi perdagangan yang sangat penting," kata pemimpin Inggris itu sebelum kunjungan dua hari yang dimulai pada Senin.

"Pesan kami sederhana: Inggris terbuka untuk bisnis, didukung dengan pemerintah yang ramah terhadap para pebisnis, serta mengupayakan hubungan yang jauh lebih erat dengan China." Pemimpin partai Konservatif itu akan memimpin delegasi terbesar Inggris yang akan mengunjungi China bersama dengan Menteri Keuangan George Osborne dan Menteri Negara urusan Bisnis Vince Cable serta 50 pemimpin bisnis.

Cameron dijadwalkan bertemu dengan Presiden Hu Jintao dan PM Wen Jiabao di Beijing dan pembicaraan mereka diperkirakan mencakup urusan perdagangan, pendidikan, energi, dan ekonomi. Perdagangan bilateral tahun lalu kedua negara adalah senilai 51.8 miliar dolar AS (36,8 miliar euro) dengan ekspor barang dan jasa Inggris sebesar 12,4 miliar dolar AS dengan sektor pembangkit listrik yang berkembang pesat.

"China mewakili sumber permintaan terbesar di dunia untuk berbagai produk yang diproduksi oleh Inggris," kata Cable. "Hal tersebut membawa peningkatan kesempatan besar bagi perusahaan-perusahaan Inggris mengingat produk jasa mereka kompetitif secara global, memiliki teknologi dan industri pengolahan yang maju, serta industri kreatif.

Inggris memandang keahliannya di bidang teknologi tinggi sebagai kunci yang potensial untuk membuka pasar China yang menguntungkan saat Inggris juga berjuang untuk keluar dari kondisi perekonomian yang lesu. Pada malam kunjungan perdagangan, Cable menandatangani persetujuan yang mengizinkan ekspor babi peliharaan ke China. Persetujuan tersebut diharapkan memberikan keuntungan bagi industri babi peliharaan Inggris dengan nilai sekitar 45 juta pounds (72,8 juta dolar AS).

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement