REPUBLIKA.CO.ID, PBB--Pemilihan umum di Myanmar Ahad tidak bebas, jujur dan adil, kata diplomat tinggi Amerika Serikat di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ahad. "Pemilu hari ini di Burma berlangsung tidak bebas, jujur dan adil, tidak bisa dipercaya dan juga tidak sah," kata Duta Besar AS Susan Rice, menyebut Myanmar dengan nama lama Burma.
"Ya sekali lagi, rezim Burma telah mengabaikan kritikan peluang untuk menuju demokrasi dan memperbaiki kehidupan rakyat Burma," katanya dalam satu pernyataan.
"Sebaliknya, seluruh proses pemilihan itu cacat dan gagal untuk mencerminkan kehendak rakyat Burma - rezim mencegah partisipasi lebih dari 2.100 tahanan politik, termasuk Daw Aung San Suu Kyi," katanya menambahkan.
Myanmar sedang melakukan penghitungan suara dalam pemilu pertama sejak 20 tahun terakhir pada saat pemerintah negara-negara Barat mengecam negara yang dikuasai militer itu menyelenggarakan pemilu palsu hanya untuk melanggengkan kekuasaan militer.