Selasa 09 Nov 2010 19:52 WIB

10 Tewas, 35 Cedera dalam Ledakan Bom Mobil di Basra, Irak

REPUBLIKA.CO.ID,BASRA--Ledakan bom mobil terjadi di kota Basra, Irak selatan, Senin larut malam, menewaskan 10 orang dan melukai lebih dari 35 orang lagi, kata beberapa sumber polisi setempat. "Laporan paling akhir yang kami terima menyatakan 10 orang tewas dan lebih dari 35 orang lagi cedera," kata sumber itu, yang tak ingin disebutkan jatidirinya, kepada Xinhua.

Beberapa mobil yang diparkir di dekat tempat ledakan rusak dalam ledakan tersebut dan pasukan keamanan Irak segera menutup daerah itu, katanya. Basra, sekitar 550 kilometer di sebelah selatan Baghdad, telah menjadi tempat bentrokan sengit antara pasukan keamanan Irak dengan anggota milisi Tentara Mahdi --yang setia kepada tokoh agama Moqtada As-Sadr, yang memiliki banyak pengikut di kota terbesar kedua di Irak tersebut.

Pada hari yang sama, dua ledakan bom mobil mematikan mengoyak dua kota suci Syiah --Najaf dan Karbala-- menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai lebih dari 40 orang lagi. Kerusuhan dan serangan sporadis masih sering terjadi di berbagai kota besar Irak, sebagai bagian dari memburuknya kondisi keamanan baru-baru ini. Itu menunjukkan kemunduran dalam upaya pemerintah Irak untuk memulihkan keadaan normal di negeri tersebut setelah Irak menyelenggarakan pemilihan anggota parlemen delapan bulan lalu.

Pada akhir pekan lalu, Tiga bom mobil meledak di dekat rumah para pejabat partai Uni Patriotik Kurdistan di kota Kirkuk, Irak utara, dan mencederai 25 orang, kata polisi. "Pada sekitar pukul 06:00 waktu setempat (10:00 WIB) tiga mobil yang membawa bom meledak serentak di dekat rumah tiga pejabat Partai Uni Patriotik Kurdistan (PUK) di kota Kirkuk, mencederai 25 orang," kata Brigjen Adel Zainakabedine, komandan senior polisi di kota itu.

PUK, satu gerakan bekas pemberontak Kurdi, dipimpin oleh Presiden Irak Jalal Talabani. Kota yang dihuni multietnik, 240 kilometer di utara Baghdad, terletak di tengah provinsi yang kaya akan minyak dan menjadi pusat sengketa antara warga etnik Arab, Turki dan Kurdi.

Dalam aksi-aksi kekerasan Sabtu (6/11), dua serangan mortir yang ditujukan ke permukiman Abu Nawas, Baghdad dan Zona Hijau --yang dijaga ketat, tempat sejumlah kedutaan dan lembaga pemerintah di ibu kota Irak itu berada, mencederai dua orang. Kedua korban itu adalah warga permukiman Abu Nawas.

sumber : ant/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement