REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pabrik pesawat terbang Airbus menyatakan, pesawat A380 yang dioperasikan Qantas, Australia mengalami masalah mesin pada penerbangan QF32 dari Singapura ke Sydney. Siaran pers Airbus yang diterima di Jakarta, Selasa (9/11) menyatakan pesawat dengan nomor registrasi VH-OGA, Nomor Seri manufaktur 14 diserahterimakan ke Qantas pada 19 Septembert 2008 dan telah melakukan penerbangan selama 8.165 jam dan 831 putaran terbang.
Pesawat tersebut mempunyai empat buah mesin Rolls-Royce Trent 900. Disebutkan, laporan awal mengindikasikan bahwa pesawat itu mengalami permasalahan dengan mesin setelah take-off (lepas landas) dari Singapura. Namun pesawat Qantas QF32 itu kemudian berputar balik dan mendarat dengan selamat di Singapura.
Pesawat saat itu sedang membawa 440 orang penumpang dan 26 orang awak pesawat. Tidak ada laporan mengenai adanya korban luka-luka dalam kejadian tersebut.
Sejalan dengan peraturan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organization/CA0) Annex 13, Airbus akan memberikan dukungan teknis secara penuh kepada Bureau d'Enquee at d'Analyses (BEA)- biro pemeriksaaan dan analisis keamanan penerbangan sipil Perancis.
Selain itu, pihak otoritas Australia yang akan bertanggung jawab terhadap investigasi tersebut. Tim spesialis dari Airbus sedang menuju Singapura, kata siaran pers tersebut. Airbus akan mengumumkan informasi faktual lebih lanjut setelah semua detil telah terkonfirmasi.