Rabu 10 Nov 2010 01:10 WIB

Wakil Rektor Diculik Taliban, Dosen di Universitas Pakistan Mogok Ngajar

Pejuang Taliban
Pejuang Taliban

REPUBLIKA.CO.ID, PESHAWAR, PAKISTAN--Staf pengajar universitas di Pakistan barat laut menggelar aksi mogok tak terbatas untuk memprotes penculikan tokoh akademik oleh Taliban. Taliban Pakistan menculik Ajmal Khan, wakil rektor Universitas Kolase Islam pada September dari Pashawar, ibu kota provinsi Khyber Pakhtunkhwa barat laut (KPK).

"Staf akademi di semua universitas negeri dan swasta di KPK melakukan aksi pemogokan mulai hari ini," kata Shuja Muhammad Khan, ketua perhimpunan staf akademi universitas Pakistan di provinsi tersebut Senin (8/11). "Kami tidak akan kembali ke kelas sampai pemerintah menjamin pembebasan dengan selamat Dr. Ajmal," kata Khan kepada AFP.

Meskipun mendapat janji dari kalangan intelijen dan badan-badan penegak hukum untuk merundingkan pembebasan akademisi itu, Khan mengatakan, "Kami tidak akan menerima ucapan begitu saja." Ajmal tampil di rekaman video dengan pria berkedok dan bersenjata pada awal Oktober, meminta pemerintah merundingkan pembebasannya dengan faksi Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) yang disalahkan melakukan beberapa serangan mematikan di negara itu.

Dia juga mengimbau para mahasiswa dan staf pengajar di universitas-universitas provinsi itu untuk mendesak pemerintah melakukan negoisasi dengan Taliban bagi pembebasan Ajmal. Di negara itu terdapat sekitar 17 universitas negeri dan lebih dari selusin universitas swasta di provinsi itu, yang diganggu oleh kelompok garis keras dari jaringan Taliban.

TTP adalah kelompok garis keras yang paling ditakuti beroperasi di Pakistan dan yang dipimpin oleh panglima suku Hakimullah Mehsud. Para penyelidik Amerika Serikat mengaitkan Taliban dengan rencana yang gagal pada pemboman di New York Times Square pada 1 Mei.

Departemen luar negeri AS mencatat TTP sebagai satu organisasi teroris asing dan AS menuduh Mehsud terlibat berperan dalam pembunuhan tujuh orang Amerika di dalam satu serangan bunuh diri Al Qaida di markas CIA di Afghanistan.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement