Kamis 11 Nov 2010 14:10 WIB

PBB Bisa 'Geledah' Lokasi Nuklir Suriah

Nuklir Suriah
Nuklir Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Ketua pengawas nuklir PBB, Selasa (9/11) mengatakan "pemeriksaan-pemeriksaan khusus" adalah satu senjata yang dapat digunakan terhadap Suriah karena penolakannya untuk memberikan akses ke lokasi yang dicurigai. Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menginginkan akses ke lokasi gurun Dair Alzour yang dibom Israel tahun 2007 dan tempat lainya di Suriah, kata direktur jendral badan itu Yukiya Amano.

Suriah adalah sekutu dekat Iran yang telah menghadapi empat putaran sanksi Dewan Keamanan PBB, dan kegiatan-kegiatan atom pemerintah Damaskus adalah masalah yang dicurigai internasional. "Di Suriah, pemeriksaan khusus adalah salah satu dari opsi-opsi tetapi untuk sekarang saya saya akan terus meminta Suriah memberikan akses dan akan terus melakukan itu sampai sekarang. Untuk masa depan, seperti saya katakan:Saya terbuka," kata Amano kepada Dewan Hubungan Luar Negeri di New York.

Sekjen IAEA itu dapat meminta dewan pimpinan badan itu bagi "pemriksaan-pemeriksaan khusus" dan Suriah akan dilapotkan ke Dewan Keamanan PBB jika tidak mentaatinya.

Ia mengatakan proses itu hanya digunakan di masa lalu terhadap Korea Utara, yang juga jadi sasaran sanksi-sanksi nuklir PBB, dan Romania setelah mereka menolak pemeriksaan-pemeriksaan. Amano mengatakan ada "alat-alat lain" tetapi menegaskan "tidak ada yang telah diputuskan." "Tidak ada kemajuan tetapi bagi saya sekarang tetap meminta Suriah menyetujui para pemerika di lokasi Dair Alzour dan lokasi-lokasi lainnya," tambahnya.

Para pemeriksa IAEA pernah datang ke Dair Alzour dan diizinkan mengambil contoh-contoh. "Kami menemukan bahwa contoh-contoh itu adalah partikel-partikel dan uranium yang dibuat manusia. Tetapi sampai sekarang kami tidak dapat mengindentifikasi asal usulnya," katanya. "Menilai dari informasi yang kami miliki, kami kira itu mungkin atau sangat mungkin, adalah sebuah reaktor."

Lokasi-lokasi lain yang dicurigai termasuk satu reaktor riset miniatur dekat Damaskus. Beberapa pengawas mengatakan Amano telah melakukan sikap lebih keras ketimbang orang yang digantikannya, Mohamed ElBaradei, dalam pertikaian nuklir dengan Iran, dan terutama dengan utusan IAEA nya Al Asghar Soltaneh. Para pejabat Iran menuduh Amano berat sebelah.

Sama sekali tidak ada personil, tetapi situasi adalah Iran tidak melaksanakan resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB dan kerja sama tidak cukup dan kami tidak dapat mengkonfirmasikan bahwa semua kegiatan di Iran adalah kegiatan damai," kata Amano. "Ada reaksi-reaksi tertentu dari Iran dan saya rasa tidak ada personil. " Ia mengatakan "ada satu hubungan komunikasi yang baik" dengan Iran.

Ribuan komputer di Iran terkena visus Stuxnet tahun ini, tetapi Amano mengatakan para pemeriksa tidak melihat adanya yang "tidak reguler" dalam program nuklir Iran, yang Barat katakan program itu bertujuan untuk memproduksi sebuah bom nuklir. Iran menegaskan bahwa risetnya untuk tujuan damai. Iran dan negara-negara internasional yaitu Inggris, China, Prancis, Jerman, Rusia dan Amerika Serikat bisa menyelenggarakan perundingan-perudingan baru nuklir paling cepat 23 November, kata satu sumber diplomatik Eropa.

Amano mengataan juga penting bagi perundingan-perundingan baru internaslonal mengenai usaha senjata nuklir Korea Utara (Korut). Ia menyebut kegiatan-kegiatan di Korut sebagai "sangat buruk." AS, China ,Rusia, Jepang dan Korea Selatan telah melakukan perundinga-perundingan dengan Korea Utara.

Tetapi pertemuan terbaru dengan negara komunis itu diselenggarakan Desember 2008 sejak mundur dari perundingan-perundingan tersebut. Tidak ada para pemeriksa IAEA di Korut sejak pernyataan April.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement