Kamis 11 Nov 2010 07:04 WIB

Suu Kyi Tak Ingin Bebas Bersyarat

Aung San Suu Kyi
Foto: .
Aung San Suu Kyi

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON--Pimpinan Demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi, menyatakan tak akan bersedia menerima pembebasan dirinya oleh junta militer jika disertai syarat-syarat tertentu. Semelumnya, junta mengisyaratkan bakal membebaskan tokoh yang hampir menghabiskan separuh hidupnya di penjara dalam waktu dekat.

Suu Kyi menyuarakan oposisi dalam pemilihan pertama Myanmar dalam 20 tahun pada 7 November lalu, yang "dengan mudah dimenangkan penguasa". Dia telah meminta loyalis untuk mengungkapkan kecurangan dalam pemilu, kata pengacaranya, Nyan Win.

Tetangga Myanmar dan mitra dalam Perhimpunan Asia Tenggara (ASEAN) telah mendesak untuk menciptakan pemilu yang inklusif dan adil serta untuk melepaskan Suu Kyi dan lebih dari 2.000 tahanan politik lainnya sebelum pemungutan suara.Namun junta tak mengindahkannya.

Ada spekulasi yang menyebut, ia mungkin dibebaskan dari tahanan rumah pada Sabtu, ketika hukuman dijatuhkan tahun lalu atas pelanggaran undang-undang keamanan akan berakhir. "Aung San Suu Kyi harus dibebaskan pada atau sebelum tanggal 13 karena itu adalah hari ketika tahanan rumah pada dirinya berakhir," kata pengacara Nyan Win, yang juga juru bicara Suu Kyi dalam Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pada Reuters.

"Pembebasan juga harus dilakukan tanpa syarat karena dia tidak akan menerima pembebasan terbatas. Seperti kita semua tahu, dia tidak pernah menerima kebebasan terbatas di masa lalu," katanya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement