REPUBLIKA.CO.ID,WINA--Turki kesal melihat ulah pemerintah Austria yang kian tak ramah terhadap imigran Muslim khususnya asal Turki yang masuk ke negeri di Eropa itu. Duta Besar Turki untuk Austria, Kadri Ecved Tezcan, bahkan menilai Austria telah memperlakukan bangsa Turki seperti virus.
Dalam sebuah wawancara dengan harian Die Presse, sang Dubes mengecam Austria yang diibaratkan telah mendorong imigran asal Turki ke pinggiran masyarakat, dan menerapkan toleransi untuk hidup bersama serta mendapatkan manfaat dari keahlian mereka. ''Jika Anda tidak ingin ada orang asing di sini, lantas hanya memaksa mereka untuk keluar,'' kritiknya. ''Anda harus belajar untuk hidup bersama dengan orang lain. Apa masalah Austria?''
Tezcan, yang telah tinggal di Austria selama setahun, juga mengritik Menteri Dalam Negeri Austria, Maria Fekter, yang mengawasi kebijakan integrasi dan dikenal karena sikapnya yang keras terhadap imigran. Dia mengritik Mendagri karena memaksa deportasi terhadap anak-anak muda imigran yang telah lama tinggal di Austria.
''Apa yang dimaksud dengan pola pikir liberal terbuka,'' katanya, serapa menambahkan bahwa hal yang sama juga berlaku untuk Kanselir Jerman Angela Merkel. ''Turki sudah bahagia, mereka (imigran Turki) tidak menginginkan apa-apa dari Anda. Mereka hanya tidak ingin diperlakukan seperti virus.''
Atas komentarnya itu, Teczan dipanggil Kementerian Luar Negeri Austria untuk menjelaskan pernyataannya. Bahkan, Menteri Luar Negeri Austria Michael Spindelegger telah berhubungan melalui telepon dengan Menlu Turki Ahmet Davutoglu. ''Saya katakan padanya itu benar-benar tak dapat diterima bagi kami bahwa seorang Duta Besar Turki di Austria mengritik anggota pemerintah,'' kata Spindelegger.