REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM--Sejumlah regu penyelamat pada Kamis menemukan dua jenazah pilot AU Israel (IAF) yang tewas akibat jatuhnya pesawat F-16 yang mereka terbangkan sewaktu menjalankan misi latihan di selatan Israel, ujar laporan media. Pihak militer mengatakan bahwa mereka telah menemukan rekaman penerbangan namun hanya mengakui telah mengidentifikasi dan memeriksa satu jenazah, yaitu seorang navigator berusia 30 tahun.
Pilot yang berumur 28 tahun masih belum ditemukan , ujar seorang juru bicara.
Beberapa media Israel mengatakan sejumlah anggota pendeta Yahudi militer telah menemukan bagian tubuh kedua orang yang tewas akibat pesawat mereka jatuh di kawasan pegunungan di Kawah Ramon di selatan gurun Negev. Kecelakaan itu terjadi pada Rabu malam, namun pihak militer melarang pemberitaannya hingga keluarga para awak pesawat telah mengetahuinya.
Pesawat yang jatuh itu merupakan jenis F-16 buatan AS yang dirancang untuk AU Israel dan diperkirakan mampu menjangkau kawasan musuh bebuyutannya, Iran, yang merupakan kecelakaan pertama dari jenis pesawat itu.
Panglima AU Israel, Ido Nehushtan, telah meminta penyelidikan mengenai kecelakaan itu dan melarang terbang armada F-16 secara berkala, ujar pihak militer. Petunjuk awal menyatakan bahwa kecelakaan itu terjadi akibat "kesalahan pilot", menurut laporan radio tentara.
Pada Juli, sebanyak enam warga Israel dan seorang warga Rumania tewas ketika sebuah helikopter Israel CH-53 Sikorski jatuh di kawasan pegunungan di dekat Bucharest sewaktu mengadakan latihan gabungan antara Israel dan Rumania.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
