REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Perancis Nicholas Sarkozy mengumumkan hasil reshuffle kabinetnya. Jabatan perdana menteri Perancis tetap dipegang oleh Francois Fillon. Sarkozy tidak bisa untuk membiarkan Fillon hengkang dari jabatan sentral itu, karena popularitasnya dalam partai yang berkuasa, meskipun terdapat perselisihan pandangan antara keduanya. Demikian dilaporkan kontributor Press TV dari Paris (Senin,15/11).
Christine Lagarde tetap bercokol sebagai menteri keuangan Perancis. Sedangkan Brice Hortefeux masih bertengger sebagai menteri dalam negeri parameter mode itu. Sarkozy menendang Bernard Kouchner dari jabatan menteri luar negeri. Para analis menilai tidak terpilihnya kembali Kouchner dalam kabinet baru Perancis akibat sikap kritisnya terhadap Israel.
Kouchner mengaku merasa terpukul akibat serangan Israel atas kapal bantuan untuk Gaza Mei lalu. "Saya menuntut sebuah penyelidikan atas serangan terhadap kapal bantuan, Marmara Mavi," tegas pria berusia 71 tahun itu.
"Tidak ada yang bisa membenarkan penggunaan kekerasan seperti ini, dan kita harus mengutuknya," tambah Kouchner. Sementara itu, Sarkozy
hanya menyebut serangan Israel tersebut tidak proporsional. Michele Alliot-Marie, mantan menteri pertahanan dinominasikan sebagai menteri urusan luar negeri. Alliot-Marie adalah sekutu Sarkozy, yang disebut-sebut lebih sesuai dengan pandangan presiden Perancis itu.
Sementara itu, Herve Morin tersingkir dari jabatannya sebagai menteri pertahanan Perancis. Pasalnya, Morin minggu lalu menghadiri upacara peringatan di sebuah masjid di Paris untuk mengenang perjuangan Muslim yang mati demi Perancis selama perang dunia kedua.
Menggantikan Morin, Alain Juppe, mantan perdana menteri di bawah presiden Jacques Chirac, dipilih untuk memimpin kementerian pertahanan. Analis politik menilai pemerintahan baru lebih mengarah ke kanan dari sebelumnya. Sarkozy sedang berusaha mendulang dukungan dalam partainya sendiri sebelum penyelenggaraan pemilu 2012.