REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA--Menteri Luar Negeri telah berbicara langsung dengan keluarga TKW korban penganiayaan di Madinah Arab saudi guna menyampaikan informasi tentang langkah-langkah yang telah dilakukan pemerintah serta penegasan terhadap kepedulian dan keberpihakan terhadap Sumiati. "Secara khusus Kementerian Luar Negeri akan memfasilitasi wakil keluarga, yang akan didampingi pejabat Kemlu, untuk pergi ke Madinah guna memberikan dukungan moril kepada Sumiati," kata kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene dalam konferensi pers di Jakarta.
Seorang petugas rumah sakit King Fahd beberapa waktu lalu menceritakan tentang kondisi tubuh Sumiati yang mengalami luka bakar di beberapa titik. "Kedua kakinya nyaris lumpuh, kulit tubuh dan kepalanya terkelupas, jari tengah retak, alis matanya rusak. Dan yang lebih parah, bibir bagian atasnya hilang," kata petugas rumah sakit King Fahd, .
Diduga majikan wanita Sumiati kerap kali melakukan kekerasan terhadapnya, bahkan mengalami luka akibat setrika panas, Sumiati sendiri tidak bisa berbahasa Arab atau Inggris.
Permasalahan TKI yang disiksa selalu menuntut keseriusan pemerintah, karena hal ini bukan yang pertama kali terjadi, sudah selayaknya perlindungan terhadap warga negara Indonesia di luar negeri menjadi tanggung jawab pemerintah.
"Kita selalu akan membuka diri dan menghimbau seluruh warga negara Indonesia di luar negeri apabila mengalami kesulitan atau mengetahui tentang warga negara Indonesia lain yang mengalami hal serupa agar segera menghubungi kedutaan-kedutaan besar RI dan Konsulat Jenderal di luar negeri, atau langsung melalui Kemlu," demikian Michael.