REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA--Kolombia akan mengekstradisi seorang pengusaha yang dituduh sebagai gembong obat bius kembali ke negara asalnya Venezuela, demikian kata Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, Selasa (16/11). Keputusan ekstradisi itu tampaknya ditujukan untuk menghangatkan hubungan yang telah membaik antara kedua tetangga tersebut, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Walid Makled, dikenal sebagai "The Turk", tertangkap pada Agustus lalu di Kolombia dalam operasi bersama
dengan badan anti-narkoba (DEA) Amerika Serikat dan juga diminta ekstradisinya ke AS dengan tuduhan
perdagangan kokain.
Hubungan yang retak dengan presiden Kolombia sebelumnya, Alvaro Uribe, menghasilkan kata-kata panas dari Chavez soal perang sebelum Santos memegang tampuk pemerintahan Agustus lalu. Dalam perubahan politik yang ditandai, sekutu AS Santos sekarang telah bertemu dua kali dengan pengkritik paling keras terhadap pengaruh Washington di Amerika Latin itu.
"Saya telah menyampaikan pada Presiden Chavez bahwa suatu saat proses pengadilan sudah selesai ... kami akan menyerahkan orang ini pada pemerintah Venezuela," kata Santos pada konferensi pers untuk menandai 100 hari pertamanya berkuasa.
"Ketika kami menangkap dia, permintaan ekstradisi dari Venezuela datang sebelum permintaan ekstradisi dari AS," katanya.
Tetangga-tetangga Andean itu bentrok karena rencana Kolombia untuk memungkinkan tentara AS lebih banyak akses ke pangkalan-pangkalan Kolombia, dan Chavez memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan,
mengeluhkan perjanjian tersebut merupakan ancaman pada negara penghasil minyak itu. Perjanjian pangkalan itu sekarang ini terlantar, yang juga membantu hubungan bilateral Venezuela-Kolombia.
Kasus Makled telah menjadi masalah politik besar di Venezuela setelah pengusaha itu dalam wawancara surat kabar dan televisi dalam penjara bahwa ia telah membayar jutaan dolar atas dukungan dan perlindungan dari para pejabat penting termasuk kepala anti obat bius negara itu dan salah seorang pilot Chavez.
Pejabat anti-narkoba penting tersebut, Nestor Reverol, menyangkal tuduhan Makled itu. Venezuela sering mengekstradisi yang diduga para pedagang obat bius ke Kolombia dan AS.
Chavez menyatakan ia yakin AS akan menggunakan Makled untuk mengarang tuduhan terhadap pemerintahnya dan membenarkan operasi militer seperti serangan AS pada 1989 ke Panama yang menggulingkan Manuel Noriega dari kekuasaan dengan tuduhan obat bius.