Jumat 19 Nov 2010 15:13 WIB

Perjelas Batas Laut Kaspia, Rusia-Iran Duduk Bersama

Peta Laut Kaspia
Peta Laut Kaspia

REPUBLIKA.CO.ID, BAKU, AZERBAIJAN--Presiden Rusia dan Iran Kamis (18/11) bertemu di ibu kota Azerbaijan, Baku, dengan harapan akan memperbaiki keretakan hubungan yang tak pernah terjadi sebelumnya antara kedua negara sekutu tradisional itu. Presiden Rusia Dmitry Medvedev dan timpalannya Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad akan hadir di antara para pemimpin lima negara pesisir Laut Kaspia untuk mengatasi klaim tumpang tindih batas lautan yang kaya energi itu.

Namun perundingan bilateral antara Medvedev dan Ahmadinejad dijadwalkan Kamis petang, yang diyakini akan membayangi konferensi tingkat tinggi (KTT) yang dalam pertemuan sebelumnya berakhir dengan hanya sedikit kemajuan. Kremlin Rabu membenarkan bahwa pertemuan bilateral itu diantisipasi tinggi dan akan dilakukan di sela-sela KTT.

Satu sumber pada delegasi Rusia mengatakan, Medvedev memahami pentingnya pertemuan dengan Ahmadinejad. "Kami percaya orang perlu untuk melakukan berunding, perlu bicara, untuk mencoba meyakinkan," kata sumber itu.

Para analis berpendapat pertemuan itu sebagai peluang terakhir untuk memperbaiki hubungan persekutuan yang sangat penting bagi Iran dengan negara kuat dunia itu sebelum memasuki krisis saat ini. Ketegangan Rusia-Iran menghangat pada September lalu ketika Moskow - setelah mengulangi penundaannya - secara resmi mencabut rencana akan memasok rudal S-300 berpresisi tinggi kepada Teheran dan pengiriman senjata penting lainnya.

Iran agak menyembunyikan ketidaksenangannya terhadap penarikan Rusia itu. Ahmadinejad pada bulan ini menuduh Rusia jatuh "di bawah pengaruh setan (Amerika Serikat) dan menjual senjata-senjata itu untuk musuh-musuh kita."

Rusia telah mendukung sejumlah sanksi resolusi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) terhadap negara Islam itu dan Medvedev secara pribadi menyuarakan makin frustasinya terhadap kegigihan ambisi nuklir Teheran. "Kami yakin bahwa berdasarkan sanksi itu perluk untuk dicari insentif baru yang akan memastikan kerja sama lebih besar, kerjasama yang konstan dengan Iran termasuk mengenai isu-isu nuklir dan dialog mengenai itu," kata pembantu kebijakan luar negeri Medvedev, Sergei Prikhodko, menjelang pertemuan tersebut.

"Sanksi itu tidak mencakup seluruh volume dan kompleksnya hubungan dengan Iran. Sebagian penting kerja sama tidak jatuh dan tidak akan jatuh di bawah sanksi," tambahnya.

Temu puncak Kaspia adalah pertemuan ketiga negara yang juga termasuk Azerbaijan dan negara-negara Asia Tengah Kazakhstan dan Turkmenistan, yang tampaknya tidak mungkin membuat banyak kemajuan sengketa terpenting yakni bagaimana membagi laut Kaspia. Iran

bersikeras membagi Kaspia ke dalam lima bagian yang sama sedangkan Azerbaijan memancing untuk memperoleh akses sesuai dengan garis pantai masing-masing negara.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement