REPUBLIKA.CO.ID, PARIS--Produsen pesawat udara Airbus menuntut kompensasi pada Rolls-Royce setelah mesin buatan perusahaan asal Inggris yang digunakan dalam pesawat Airbus A380 pada maskapai Qantas bermasalah di langit Batam. "Kami segera meminta kompensasi finansial dalam waktu dekat," kata juru bicara Airbus dalam sebuah pernyataan resmi.
Menurutnya, tak hanya nama Airbus yang tercoreng. "Proses produksi kami juga mengalami penurunan banyak dari biasanya dan Airbus harus mengeluarkan dana tambahan akibat problem pada mesin itu," ujarnya, tanpa menyebut detil yang dimaksud.
Di London, pihak Rolls-Royce memilih "no comment" atas tuntutan Airbus. Konfirmasi wartawan tak dilayani.
Maskapai Australia, Qantas , menyatakan Rolls-Royce telah berjanji untuk mengganti 40 mesin A380 superjumbo yang dioperasikan berbagai maspakai, termasuk enam milik mereka. Pesawat jenis A380 menggunakan mesin Rolls-Royce Trent 900, termasuk satu pesawat Qantas yang mendarat darurat di Singapura setelah menimbulkan ledakan besar di langit Batam.