REPUBLIKA.CO.ID, BANJUL--Gambia, Senin, mengumumkan negara itu memutuskan semua hubungan ekonomi, politik, dan diplomatik dengan Iran. Mereka memberi tenggat waktu 48 jam kepada personel pemerintah Iran untuk meninggalkan negeri tersebut.
Kementerian Luar Negeri Gambia tak memberi alasan mengenai tindakan tersebut. Namun, tetangganya, Nigeria, awal November menyatakan semua dokumen bagi pengiriman senjata secara gelap dari Iran yang dicegat dinas rahasianya di Lagos yang mperlihatkan senjata tersebut ditujukan ke Gambia untuk diekspor kembali.
"Semua program dan proyek yang akan dilaksanakan dalam kerja sama dengan pemerintah Republik Islam Iran telah dibatalkan," demikian antara lain isi pernyataan Kementerian Luar Negeri Gambia.