Rabu 24 Nov 2010 03:08 WIB

Pemindai Tubuh di Bandara AS Kembali Menuai Protes

body scanner di bandara AS
Foto: AP
body scanner di bandara AS

REPUBLIKA.CO.ID, ATLANTA--Bandara di Amerika Serikat kembali menerapkan full body scanner menggunakan X ray bagi para penumpang menjelang perayaan Thanksgiving. Penumpangpun protes.

Menanggapi hal ini, pimpinan Transportation Security Administration (TSA),  John Pistole, meminta para penumpang memahami. "Kita hidup di dunia dimana penerapan prosedur keamanan di bandara adalah hal yang penting," ujarnya. Ia mengingatkan kejadian "lolos"-nya warga Nigeria yang membawa bahan peledak pada Natal tahun lalu.

Di banyak bandara, keributan petugas dengan para penumpang tak terhindarkan. Banyak penumpang kulit putih yang menolak menjalani prosedur pemeriksaan yang memungkinkan seluruh bagian tubuh di balik baju bisa diintip melalui mesin pemindai itu. "Persetan dengan keamanan negeri, saya tak ada masalah dengan hal itu," ujar Leah Martin, penumpang asal Houston berusia 50 tahun setengah berteriak di Bandara Atlanta.

Di bandara O'Hare Chicago, Gehno Sanchez, penumpang berusia 38 tahun asal San Francisco menyatakan tak nyaman dengan alat itu. "Ini seperti membuat Anda menjadi merasa seperti pelaku kriminal, tapi tak apalah, daripada tubuh saya yang diraba-raba," ujarnya.

Sejumlah LSM melalui seruan internet meminta warga AS menolak standar keamanan bandara yang terlalu mengada-ada. Mereka menyerukan untuk menolak scan pada hari Rabu dalam apa yang disebut Nasional Opt-Out Day. Waktu tambahan yang dibutuhkan untuk memeriksa orang perorang menyebabkan penundaan di puluhan bandara besar, termasuk yang di New York, Los Angeles, Chicago, dan Atlanta.

"Hanya satu atau dua penumpang bandel di bandara maka cukuplah untuk menyebabkan penundaan besar," kata Paul Ruden, juru bicara American Society of Travel Agents, yang telah memperingatkan lebih dari 8.000 anggotanya tentang penundaan.

Lebih dari 400 unit alat pemindai ini digunakan pada sekitar 70 bandara. Karena prosedur baru mulai 1 November, 34 juta wisatawan telah melalui pos pemeriksaan dan kurang dari 3 persen menolaknya, menurut TSA.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement