Rabu 24 Nov 2010 03:27 WIB

Situasi Memanas, Korut-Korsel Terlibat Perang Artileri

Rep: Al Arabiya/ Red: Budi Raharjo
Asap membumbung dari bangunan di Pulau Yeonpyeong
Foto: Al Arabiya
Asap membumbung dari bangunan di Pulau Yeonpyeong

REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL--Korea Utara membuat provokasi yang bisa menjurus pada pecahnya perang di semenanjung Korea. Tentara negara komunis itu tiba-tiba, Selasa (23/11) menembakkan puluhan peluru artileri ke sebuah pulau yang dikuasai Korea Selatan, yakni Pulau Yeonpyeong.

Tembakan ke pulau yang terletak di dekat perbatasan maritim kedua negara yang bermusuhan itu mengakibatkan seorang tentara Korsel tewas, sejumlah bangunan terbakar, dan menyulut tindakan balasan dari tentara Korsel. Akibat serangan itu, Korsel pun menyatakan dirinya dalam kondisi siaga penuh.

Pertempuran itu mencuat di tengah-tengah klaim Korea Utara bahwa negara itu memiliki fasilitas pengayaan uranium yang baru. Televisi YTN melaporkan, jet-jet tempur angkatan udara Korsel langsung mengudara tak lama setelah aksi itu. Kejadian ini merupakan yang paling serius sejak perang Korea 1950-1953.

Kementerian Pertahanan Korsel mengabarkan, tiga belas pasukan marinir yang bermarkas di Pulau Yeonpyeong, terluka dan dua warga sipil juga ikut terluka akibat serangan itu. Sementara di Seoul, Presiden Korsel Lee Myung Bak langsung menggelar pertemuan darurat untuk merespon kejadian tersebut.

Kepada //AFP, juru bicara presiden mengatakan, ''Presiden kini berada di sebuah ruangan bawah tanah dengan menteri dan instansi terkait serta penasihat keamanan nasional untuk membahas dan mengamati situasi ini.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement