REPUBLIKA.CO.ID,MANILA--Presiden Filipina Benigno Aquino Selasa berjanji akan mendukung gerakan untuk menyebarkan kebebasan di negara pemimpin demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi. Filipina telah menjadi negara paling vokal di antara negara-negara Asia Tenggara yang menyerukan pembebasan Suu Kyi dan untuk terwujudnya demokrasi yang lebih besar di Myanmar.
Aquino mengatakan bahwa ia menyatakan dukungannya bagi perjuangan Aung San Suu Kyi dalam percakapan melalui telepon dengan Suu Kyi, Senin. "Saya menjanjikan itu karena stabilitas di Myanmar akan menstabilkan kawasan, Filipina akan bergabung dalam usaha itu ... untuk bekerja lebih keras bagi demokrasi yang inklusif guna mencapai stabilitas di Myanmar," kata Aquino wartawan.
Aquino mengatakan Suu Kyi mengucapkan terima kasih atas dukungan, tetapi memperingatkan bahwa partainya masih jauh dari mencapai kekuasaan. "Saya menyampaikan kepada dia harapan kami bahwa akan ada penyebaran demokrasi di Myanmar," katanya kepada wartawan.
Sikap Manila merupakan perubahan dari kebijakan non-interferensi yang biasanya diambil oleh negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yang juga mencakup Filipina dan Myanmar. Pada Maret, Filipina mengatakan bahwa pemilu Myanmar akan menjadi "lelucon" kecuali Aung San Suu Kyi dibebaskan dan partainya diizinkan untuk berpartisipasi.