Rabu 24 Nov 2010 12:38 WIB

Meraba Suksesi Kekuasaan di Arab Saudi

Red: irf
Raja Abdullah (duduk)
Foto: ap
Raja Abdullah (duduk)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH--Semakin parahnya penyakit Raja Abdullah, pemimpin Arab Saudi yang berusia 87 tahun itu mengharuskannya berobat ke Amerika Serikat. Kondisi ini memunculkan banyak spekulasi mengenai suksesi dan masa depan pemimpin negara ini. Kenyataan ini semakin rumit setelah Sultan bin Abdul Aziz, Pangeran Mahkota Arab Saudi yang menjadi pengganti sementara Raja Abdullah selama masa pengobatannya juga menderita sakit.

Sultan bin Abdul Aziz pangeran berusia 85 tahun ini menderita kanker. Selama beberapa bulan ia mendapat pengobatan insentif di Maroko. Namun kini setelah 12 pekan menginap di rumah sakit Maroko ia kembali ke negaranya untuk menggantikan saudaranya yang juga akan melewati masa perawatannya di AS.

Sementara pangeran mahkota lainnya seperti Nayef bin Abdul Aziz, saudara kandung Sultan bin Abdul Aziz juga sudah berusia lanjut. Nayef saat ini berusia 75 tahun. Ia sendiri selama setahun ini berada di bawah perawatan medis atas penyakit yang dideritanya.

Berdasarkan aturan yang berlaku di Arab Saudi, kepemimpinan di negara ini berada di tangan anak-anak almarhum Raja Abdul Aziz. Ia adalah raja pertama kerajaan Arab Saudi dan ayah dari Raja Abdullah, raja Arab saat ini. Di negara ini ada piagam yang terkenal dengan nama piagam Abdul Aziz. Dalam piagam ini tertulis, selama anak-anak saya masih hidup, kekuasaan tidak akan berpindah ke cucu-cucu saya.

Berbeda dengan sistem kerajaan yang ada di negara-negara lain. Kekuasaan akan diwarisi oleh anak raja. Sementara dalam tradisi keluarga Al Saud, kekuasaan hanya akan berpindah ke anak-anak Raja Abdul Aziz, yang sejatinya merupakan saudara sang raja saat ini. Dengan dasar ini, Arab Saudi yang merupakan negara kesukuan, usia para putra mahkota tidak berbeda jauh dengan sang raja. Karena, sekali lagi, mereka bersaudara.

Sistem kekuasaan yang ada di Arab Saudi cukup rumit. Kondisi ini membuat ada persaingan untuk merebut kekuasaan. Di sisi lain, usia saudara-saudara Raja Abdullah berada di atas 75 tahun, persaingan di generasi putra mahkota menjadi sangat panas.

Raja Abdullah sendiri tidak memiliki saudara kandung. Bila mengamati saudara-saudara kandungnya yang berasal dari kabilah Sudari, kabilah yang berkuasa di Arab Saudi, Raja Abdullah merasa ada bahaya untuk menjalin hubungan dekat dengan keponakan-keponakannya. Saat ini, Bandar bin Sultan termasuk tokoh yang punya peran utama di kancah politik Arab Saudi. Sementara pangeran Salman juga termasuk tokoh yang diperbincangkan untuk memimpin Arab Saudi.

Sumber-sumber pemberitaan yang ada menyebut ada 19 anak Abdul Aziz, pendiri kerajaan Arab Saudi yang wafat tahun 1953. Kesembilan belas anak-anaknya ini banyak yang sudah tua, dan mereka yang masih muda tidak punya pengalaman yang cukup untuk memimpin negara. Oleh karena itu, diprediksikan tidak lama lagi raja Arab Saudi akan berasal dari salah seorang cucu Abdul Aziz. Namun yang menjadi pertanyaannya, klan mana dari keluarga Al Saud yang bakal memimpin?

sumber : Irib
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement