REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan prihatin dengan insiden yang melibatkan Korea Selatan dan Korea Utara. Presiden meminta kedua belah pihak menahan diri.
Presiden pun terus memantau kondisi yang terjadi di Korea dan meminta jajarannya terus memberikan laporan. "Arahan Bapak Presiden adalah seperti yang dituangkan dalam posisi pemerintah bahwa kita sangat prihatin dan juga meminta kedua pihak untuk menahan diri," kata Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, di Kantor Presiden, Rabu (24/11).
Faizasyah mengatakan, pemerintah memantau kondisi di lapangan melalui KBRI di Seoul, Korea Selatan. "Posisi pemerintah, seperti disampaikan menteri luar negeri, menyampaikan keprihatinan," jelasnya.
Indonesia menekankan pentingnya dialog antara kedua belah pihak, termasuk tentang Semenanjung Korea secara komprehensif. Indonesia, sebatas kemampuan yang dimiliki, akan memfasilitasi agar ada proses dialog antara kedua negara.