REPUBLIKA.CO.ID, YALA,THAILAND--Sejumlah pria bersenjata di Thailand selatan membunuh tiga orang lelaki Musim, termasuk seorang guru agama, demikian menurut keterangan polisi, Rabu (24/11). Lebih dari 4.300 orang, baik Muslim dan pemeluk Budha, terbunuh di pedalaman Thailand selatan, yang berbatasan dengan malaysia selama enam tahun terakhir akibat pemberontakan separatis Muslim.

Pria bersenjata itu menyergap sebuah mobil dengan guru agama tersebut di dalamnya usai menghadiri pertemuan rutin dengan pejabat militer di sebuah pangkalan tentara. Sementara dua Muslim lain adalah politisi dari propinsi Narathiwat, demikian menurut Mayor Koloner Chaitat Intanoojit, juru bicara polisi lokal. Ketiga orang tersebut, kata Chaitat, baru saja meninggalkan pertemuan rutin dengan pejabat militer.

Polisi menuding pemberontak Islam sebagai pelaku dibalik serangan tersebut, meski belum ada kelompok yang menyatakan diri bertanggung jawab.

Propinsi kaya dengan karet, Pattani, Yala dan Narathiwat, adalah bagian dari kesultanan Muslim yang dicaplok satu abad lalu oleh Thailand yang bermayoritas Muslim. Sekitar 80 persen penduduk di kawasan miskin tersebut adalah Muslim dan berbicara dalam dialek Melayu.

Kekerasan mematikan yang kerap terjadi selama ini merentang dalam bentuk penembakan, pengeboman dan pemenggalan kepala. Target korban sering kali pemeluk Budha dan Muslim yang diasosiasikan dekat dengan negara Thailan, seperti polisi, tentara, pegawai pemerintah dan guru.

Ikuti Whatsapp Channel Republika