Kamis 25 Nov 2010 20:04 WIB

PBB Kirim Tentara Tambahan ke Pantai Gading

REPUBLIKA.CO.ID,PBB--Dewan Keamanan PBB Rabu memerintahkan pengiriman 500 tentara penjaga perdamaian dari Liberia ke Pantai Gading untuk pemungutan suara putaran kedua pemilihan presiden yang tegang pada akhir pekan ini, kata para diplomat.

Pasukan itu diperkirakan akan tiba di negara Afrika Barat itu pada Sabtu, malam menjelang pemungutan suara itu dilangsungkan. Pantai Gading menyelenggarakan pemilu pertamanya dalam satu dasawarsa karena terjadi perang sipil dan enam pemilu ditunda dalam lima tahun terakhir.

Ratusan pendukung penantang Alassane Quattara baku hantam dengan pengikut Laurent Gbagdo yang sedang menjabat di Abijan, kota terbesar, pada Rabu, kata para saksi mata. Mereka terlibat dalam insiden terakhir dalam satu kampanye yang tegang.

Dewan Keamanan PBB menyetujui resolusi yang mengizinkan tiga kompi infantri dan dua helikopter dari misi PBB di Liberia, UNMIL, untuk dikirimkan ke Pantai Gading maksimal selama empat pekan. Para diplomat mengatakan sekitar 500 tentara akan dilibatkan.

Pada saat ini sudah ada sekitar 8.500 tentara internasional dan polisi di Pantai Gading. Para pemimpin keagamaan dan misi PBB di Pantai Gading telah mengimbau masyarakat agar tenang menjelang pemilu Ahad.

Gbagdo menang 38 persen pada pemilihan putaran pertama bulan lalu dan pesaing lamanya Quattara hanya meraih 32 persen.

Henri Konan Bedie yang muncul sebagai calon ketiga mendukung Quattara. Dewan Keamanan "menyatakan prihatin pada insiden-insiden baru-baru ini" dan menyerukan para kandidat yang bersaing untuk "memelihara ketenangan dan situasi damai" serta untuk memberi pesan kepada pendukung mereka "untuk mencegah dari tindakan-tindakan kekerasan dan provokasi."

Membacakan pernyataan Dewan, Grant mengatakan bahwa partai-partai yang bersaing hendaknya "melestarikan pencapaian sejarah ini dalam proses perdamaian Pantai Gading." Dewan Keamanan memperingatkan orang-orang "yang mengganggu perdamaian dan proses pemilihan serta publik bisa memicu kebencian dan kekerasan."

Para diplomat mengatakan sanksi-sanksi harus diambil jika terjadi kesulitan. Satu perang saudara pada 2002 menyebabkan perpecahan lama di Pantai Gading menjadi pemberontakan dan pemerintah mengendalikan berbagai sektor.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement