REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Universitas St Andrews Skotlandia. Kalender menunjukkan tahun 2002. Seorang mahasiswi berusia 20 tahun berjalan di atas catwalk pada sebuah peragaan busana untuk amal.
Mengenakan gaun terbuat dari sutra tipis, mahasiswa itu berjalan melenggak-lenggok. Gaun itu begitu tipisnya sehingga mahasiswa yang menyaksikan fashion show ini bisa melihat -maaf- pakaian dalam berwarna hitam milik sang model. Mahasiswi itu tak lain adalah Kate Middleton yang sekarang menjadi tunangan Pangeran William.
Sementara di kursi barisan depan pengunjung, William yang juga berkuliah di sana asik menyaksikan penampilan para peragawati amatiran tersebut. Pewaris tahta Kerajaan Inggris itu mesti membayar 200 poundsterling atau 315 dolar AS untuk mendapatkan kursi strategis itu. ''Wow, Kate seksi sekali!'' ujar William kepada temannya mengomentari aksi panggung Kate.
Begitulah kisah mula ketertarikan sang pangeran terhadap wanita 'biasa' yang berasal dari kalangan menengah di Inggris itu. Mungkin pada waktu itu, William tak menyangka bahwa mahasiswi yang dikaguminya di atas catwalk itu kelak bakal menjadi pasangannya. Begitu pula dengan Kate yang aksi panggungnya ditujukan untuk menggalang dana amal, eh malah menjadi awal jatuh hatinya William terhadap dirinya.
Pasangan yang baru saling mengenal di kampus itu, usai bertunangan, telah merencanakan pernikahan pada 29 April 2011 di Westminster Abbey. Usai pertunangan, kisah awal jatuh cinta William dan Kate itu pun kembali mencuat.
Tak hanya itu, pakaian yang dikenakan Kate saat peragaan busana itu harganya bisa dibaderol dengan harga selangit. Tak tanggung-tanggung, harganya diperkirakan bisa mencapai 150 ribu dolar AS atau sekitar 1,3 miliar. Harga itu merujuk pada pakaian-pakaian yang pernah dikenakan ibu William, Putri Diana.
''Dengan item (pakaian) kerajaan yang penting seperti ini, jika seseorang mempunyai uang, mereka akan terus mengajukan penawaran. Saya perkirakan harganya sekarang sekitar 10 ribu pounds (15.800 dolar AS). Tapi dalam beberapa tahun mendatang, jika Kate sudah menjadi permaisuri, harganya bisa mencapai 100 ribu pounds (158 dolar AS),'' ungkap Christine Satchett dari Balai Lelang Greasbys London, seperti ditulis Evening Standard dan The Telegraph.
''Harganya bisa naik sepuluh kali lipat, sama seperti yang terjadi pada pakaian Diana,'' tambahnya membandingkan.
Perancang pakaian itu, Charlotte Todd (31), kini tak melanjutkan karirnya sebagai perancang. Usai lulus dari kampus itu, dia bekerja di sebuah akuarium di Bristol, Inggris Barat Daya. Usai fashion show yang 'bersejarah' itu, dia langsung menyimpang pakaian yang dibuat dengan biaya kurang dari 50 dolar AS itu ke lemari di rumah ibunya.
Dengan bangga Todd mengatakan kreasinya itu berperan dalam kisah awal percintaan keluarga kerajaan. ''Saya tak percaya ketika mendengar William dan Kate akan menikah. Ketika saya sadar jika kelak Kate menjadi ratu, maka saya mulai menghargai semuanya,'' ujarnya kepada The Sun.
''Gaun itu menjadi bagian dari sejarah busana, saat William pertama kali jatuh cinta pada Kate, dan itu membuat saya bangga,'' ucap Todd. ''Mungkin kalau pakaiannya tidak tembus pandang, William tak akan memperhatikannya.''
Todd mengatakan tak akan menjual gaun itu. Kelak, dia ingin menyimpannya di sebuah museum. ''Saya tak mau melepasnya. Saya ingin gaun itu kelak menjadi koleksi pakaian kerajaan Kate di masa depan,'' tuturnya.