Ahad 28 Nov 2010 01:43 WIB

Besok Korsel-AS Gelar Latihan Perang

Rep: AS Priyo/Ant/ Red: Arif Supriyono
Kapal induk AS.
Foto: indonesiaboat.com
Kapal induk AS.

REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL--Hari-hari menegangkan itu semakin mendekati kenyataan. Korea Selatan dan Amerika Serikat akan melakukan latihan perang kelautan besar pada Ahad (28/11) besok sebagai unjuk kekuatan kepada Korea Utara. Keadaan ini kian memicu semakin nyatanya perang terbuka antara dua Korea.

Latihan itu dilakukan pada hari kelima setelah Korut mengebom sebuah pulau selatan selain menyatakan akan melakukan serangan lainnya, Sabtu (27/11). Kapal induk bertenaga nuklir, USS George Washington, yang memuat 6.000 pelaut dan 75 pesawat jet tempur dipersiapkan bagi latihan kelautan dengan Korsel di Laut Kuning. Latihan itu akan berjalan hingga Rabu dan sekitar 10 kapal perang telah dijalankan untuk pelatihan itu, sebagaimana dikutip dari Yonhap-OANA.

Korut merasa geram atas latihan tersebut serta negara yang bersekutu dengan Cina itu juga menyatakan kecewa terhadap latihan gabungan yang akan bertempat di dekat wilayahnya. Korut menyebut operasi itu hanya akan meningkatkan ketegangan di kawasan itu.

Serangan Korut pada Selasa lalu ke pulau Yeonpyeong menewaskan dua marinir serta dua warga sipil sehingga mengundang kecaman internasional. Korsel pun marah karena telah menjadi sasaran serangan negara komunis pertama sejak perang Korea pada 1950-1953.

Walaupun pelatihan pada pekan ini direncanakan sebelum serangan Korut ke Yeonpyeong, pemerintah Seoul dan Washington mengumumkan waktu latihan itu satu hari setelah serangan Korut. Dengan menjuluki latihan sebagai pertahanan alami, pasukan Korea dan AS menyatakan bahwa mereka "memperagakan kekuatan persekutuan Republik Korea dan AS serta komitmennya terhadap stabilitas regional dengan penangkisan".

Dalam menanggapi desakan sekutu atas latihan itu, Korut mengemukakan pandangannya dengan menuduh Korsel dan AS mengadakan latihan itu untuk membentuk penyerangan kepada pemerintah Pyongyang. "Keadaan di Semenanjung Korea menuju pada terjadinya perang akibat rencana gegabah pihak yang memicu ketegangan untuk melakukan latihan perang yang ditujukan untuk melawan Republik Demokratis Rakyat Korea (DPRK)," ujar Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) dalam laporannya pada Jumat.

Latihan itu akan bertempat di lepas pantai barat kota Taean, yang jauh di selatan perbatasan Laut Kuning yang menegang dimana serangan pada Selasa terjadi serta penenggelaman kapal perang Korsel, Cheonan, oleh torpedo yang diduga dilakukan oleh Korut pada Maret sehingga menewaskan 46 pelaut.

Pejabat Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS) mengatakan sejumlah kapal yang berlatih tidak direncanakan berlayar ke utara mendekati perbatasan laut Korut, namun mereka akan mengadakan latihan penembakan berjumlah besar secara serius. Pejabat JCS mengatakan mereka mengawasai ketat kegiatan militer Korut atas meningkatnya keprihatinan akan provokasi lain.

"Meriam artileri jarak jauh Korut di sepanjang garis pantai barat daya telah dipersiapkan untuk penembakan, dan kami mengawasi ketat tindakan militer Korut," ujar pejabat JCS yang tidak ingin disebutkan namanya. Kapal induk bertenaga nuklir yang dimiliki oleh Armada ke Tujuh AS yang bersarang di Yokosuka, Jepang, dapat melakukan pelayaran sejauh 1.000 kilometer. Selain itu, pesawat yang ada di USS George Washington terdiri dari F/A-18E/F Super hornet, F/A-18A/C Hornet, pesawat pengintai udara E-2C Hawkeye serta pesawat anti-kapal selam P3-C.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement