Senin 29 Nov 2010 05:05 WIB

Semua Kandidat Calon Gubernur Okinawa Anti-Pangkalan Militer AS

Warga Okinawa memprotes pembangunan pangkalan militer AS
Warga Okinawa memprotes pembangunan pangkalan militer AS

REPUBLIKA.CO.ID, Para pemilih Okinawa, hari ini akan memilih gubernur yang menentang relokasi pangkalan Marinir AS di pulai tersebut. Pemilu akan mempengaruhi sekutu pertahanan kunci Jepagn dan sekaligus menjadi takdir bagi pemerintahan Perdana Menteri Naoto Kan.

Gubernur sejak 2006, Hirokazu Nakaima, dan Yoichi Iha mantan walikota Ginowan, keduanya bertarung merebutkan posisi gubernur Baru. Dua tokoh itu pernah mengatakan menginkan Marine Futenma Air Station dipindahkan dari prefekturr tersebut.

Namun Nakaima sempat berubah pikiran. Sementara Iha, mantan pemimpin kota berpenduduk 93 ribu orang yang mengeliling pangkalan, telah lama mengadvokasi akhir dari keberadaan militer AS di wilayah itu.

Pemilu itu diprediksi bakal mencederai upaya Kan untuk memenangkan dukungan lokal terhadap rencana memindahkan pangkalan militer ke dalam pulau, di saat bersamaan ketika tingkat popularitasnya anjlok 30 persen. Situasi itu mencuat di saat perdana menteri tengah menghadapi ancaman keamaan, termasuk gangguan hubungan dengan Cina terkait sengketa teritori dan peningkatan ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan.

"Kan mungki dapat melakukan negosiasi bila Nakaima yang menang, karena ia dulu pernah mendukung relokasi," ujar guru besar ilmu politik, Kazuhisa Kawakami, dari Universitas Gakuin Meiji di Tokyo. "Namun jika Iha menang, pasti akan merusak sekutu dengan AS, karena ia beraliran kiri keras yang sulit untuk dibujuk," ujarnya

Pemerintahan Presiden Barack Obama telah memaksa Jepang untuk menjunjung perjanjian 2006, yakni memindahkan pangkalan helikopter dari Ginowan yang padat populasi ke area terpencil pulau tersebut, Henoko, sebagai bagian rencana 10 juta milyar yang termasuk memindahkan 8 ribu marinir  AS ke Guam.

Kegagalan Hatoyama

Rencana itu sempat terganggu tahun lalu, ketika Yukio Hatoyama, pemimpin Partai Demokratik Jepang memenangkan pemilihan umum. Sebagai perdana menteri, Hatoyama mencari cara membuka pembicaraan untuk tak sekedar merelokasi, melainkan menghilangkan pangkalan AS dari Okinawa, yang juga menjadi gagasan dalam kampanyenya. Namun, ia mundur pada Juni setelah menjabat kurang dari enam bulan, ketika upaya tersebut gagal dan kedua negara pada Mei, mengonfirmasi pemindahan ke Henoko, masih wilayah Okinawa.

Kan, pengganti Hatoyama, dan Obama memastikan pentingnya persekutuan tersebut dua pekan lalu, dalam pertemuan mereka di forum APEC, Yokohama, Oktober lalu.

Kritik terhadap pemerintahan Kan, meningkat sejak tabrakan terjadi di wilayah perairan yang disengketakan dengan Cina. Kebijakan Kan terhadap pangkalan militer AS ikut juga mengerosi dukungan rakyat terhadap pemerintahannya.

 

sumber : Bloomberg
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement