REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN--Seorang ilmuwan nuklir Iran tewas, Ahad (29/11). Lelaki tersebut tewas setelah mobil yang dikendarainya dan rekannya ditempel sebuah bom magnetik di Kota Teheran. Menurut petugas setempat, tragedi ini terjadi pagi hari waktu setempat. Saat itu, mobil yang membawa dua ilmuan nuklir Iran ini ditempeli motor yang dikendarai dua orang pemuda. Selang berapa lama setelahnya, tiba-tiba mobil tersebut meledak.
Pejabat setempat yakin Israel dan Barat berada di balik hal ini. Para pejabat negara itu mensinyalir serangan ini merupakan kampanye terselubung yang bertujuan merusak program nuklir Iran. “Tak diragukan lagi, tangan Zionis (Israel) dan pemerintahan Barat terlibat dalam pembunuhan ini,” ujar Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad.
Meski demikian mantan Wali Kota Teheran ini bersumpah ini tak akan menghambat program nuklir negaranya. Ia yakin program ini akan membawa dampak positif bagi warga Iran.
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah Israel, Mark Regev membantah keras hal ini. Menurutnya pihaknya tak akan mengomentari apapun pernyataan yang dilontarkan Iran. Hal senada juga dikatakan pihak Amerika Serikat (AS).