Selasa 30 Nov 2010 16:33 WIB

Warga Pakistan Tuntut CIA 500 Juta Dolar AS

Red: irf

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD--Seorang anggota suku Pakistan akan menuntut CIA 500 juta dolar AS setelah putra dan saudaranya tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS terhadap Al-Qaeda, kata pengacaranya, Senin. Karim Khan asal Waziristan Utara, daerah yang menjadi sasaran serangan AS yang meningkat dalam beberapa bulan ini, mengklaim rumahnya dihantam rudal-rudal AS pada 31 Desember 2009.

"Serangan pesawat tak berawak itu menewaskan putra saya, saudara saya dan seorang warga setempat. Kami bukan teroris, kami penduduk biasa," katanya pada jumpa pers dimana ia dan pengacaranya, Mirza Shehzad Akbar, mengumumkan rencana untuk mengajukan perkara hukum itu. Para pejabat intelijen Pakistan mengatakan pada saat itu, empat warga tewas dalam serangan rudal AS di daerah Mir Ali.

AS tidak mengkonfirmasi serangan pesawat tak berawak sesuai dengan aturan mereka, namun militernya dan Badan Intelijen Pusat (CIA) merupakan satu-satunya kekuatan yang mengoperasikan pesawat tak berawak di kawasan tersebut. "Menurut hukum Islam, darah harus dibayar dengan darah. Jika saya memiliki sarana, saya akan melakukan pembalasan atas serangan ini," kata Khan.

Akbar mengatakan, ia akan mengajukan tuntutan itu di Pakistan, dan jika perlu, ke Mahkamah Internasional di Den Haag. "Ini bukan kasus politik, ini pengaduan pribadi," kata pengacara tersebut. "Kami akan menuntut pemerintah AS dan CIA kompensasi 500 juta dolar," tambahnya.

Jati-diri korban tewas dalam serangan pesawat tak berawak seringkali tidak bisa dikonfirmasi secara independen. Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al-Qaeda di kawasan suku barat laut. Sejumlah pejabat Pakistan melaporkan, sedikitnya 21 serangan pesawat tak berawak AS menewaskan sekitar 120 orang pada September lalu.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement