REPUBLIKA.CO.ID, QUITO--Jika pendiri WikiLeaks, Julian Assange, yang kini jadi "musuh" baru Amerika Serikat terusir dari negaranya, Ekuador siap memberi rumah baginya. Wakil Menteri Luar Negeri Ekuador, Kintto Lucas, mengatakan bangsanya dengan senang hati untuk menyediakannya.
Pria kelahiran Australia 39 tahun lalu ini telah membuat marah dan malu Washington dengan rilis ratusan ribu file diplomatik yang sensitif. Selama ini ia tinggal di Swedia dengan visa kerja.
Tapi setelah rilis oleh WikiLeaks yang dimulai pada akhir Juli tentang dokumen sensitif dari perang Irak dan Afghanistan, rekayasa hukum dilakukan atasnya. Misalnya, peengadilan Swedia memerintahkan dia ditahan untuk diperiksa dengan tuduhan kekerasan seksual, hal yang dibantahnya.
Assange, yang menjaga rahasia keberadaannya dengan selalu berpindah-pindah ini, juga bisa menghadapi komplikasi hukum di negara asalnya. Jaksa Agung Australia mengatakan pada hari Senin bahwa ia sedang mempelajari pelanggaran hukum yang dilakukannya di luar negeri.
Kintto Lucas mengatakan ia memuji orang-orang seperti Assange yang selalu menyelidiki dan memberi penerangan "di sudut-sudut gelap informasi". Lucas mengatakan pemerintah Ekuador sangat prihatin dengan apa yang dialaminya.