REPUBLIKA.CO.ID, GAZA--Lima warga Palestina cedera, Selasa (30/11) akibat ditembak tentara Israel ketika sedang mengumpulkan bahan bangunan di reruntuhan bangunan dekat perbatasan utara Gaza dengan Israel, kata para dokter Palestina. Militer Israel mengatakan pihaknya melepaskan tembakan terhadap tiga warga Palestina yang mendekati pagar perbatasan setelah mereka tidak menghiraukan tembakan-tembakan peringatan.
Adham Abu Selmiya, juru bicara dinas medis yang dikelola Hamas di Jalur Gaza, mengatakan lima warga Gaza berusia 20 tahunan ditembak ketika mereka sedang berusha mencari bahan bangunan di Beit Lahiya di perbatasan dengan Israel. Abu Selmiya dan para petugas ambulan, yang membawa para warga Palestina itu ke rumah sakit terdekat Kamal Odwan, mengatakan semua lima orang itu mengalami luka ringan hingga cedera sedang pada kaki-kaki mereka.
Kawasan tempat kelima warga ditembak itu dekat dengan pagar keamanan adalah satu zona tempur. "Zona itu kerap digunakan organisasi-organisasi gerilyawan untuk mengeksekusi serangan-serangan terhadap warga-warga sipil Israel dan tentara IDF dan merencanakan usaha-usaha penculikan," kata juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kepada AFP.
Dalam insiden Selasa pagi ini, tentara melepaskan tembakan peringatan beberapa kali dalam usaha mendesak para tersangka itu menjauhi pagar tersebut," tambahnya. "Ketika mereka tidak mengindahkannya, pasukan melepaskan tembakan ke bagian bawah tubuh mereka dan mengenai sasaran." Militer mengatakan pihaknya hanya tahu tiga warga Palestina cedera akibat insiden itu.
Puluhan pria Palestina dan remaja berkumpul di daerah utara Gaza dekat penyeberangan Erez setiap hari, untuk mencari bahan-bahan bangunan dari reruntuhan gedung yang hancur akibat serangan militer. Blokade Israel terhadap Jalur Gaza melarang impor hampir semua bahan bangunan, yang memaksa penduduk Gaza mendaur ulang sisa dari bangunan yang runtuh untuk membangun rumah-rumah, sekolah-sekolah dan tempat usaha.
Blokade Israel diberlakukan setelah serdadu Israel Gilad Shalit ditangkap oleh para pejuang Gaza. Israel memperketat blokade itu setahun kemudian setelah Hamas menguasai Gaza, dengan menyingkirkan kelompok Fatah yang moderat.
Blokade itu dilonggarkan Juli tahun ini, menyusul tekanan internasional yang meningkat setelah sembilan aktivis Turki tewas dalam serangan komando Israel 31 Mei terhadap satu armada kapal yang mengangkut bantuan kemanusiaan yang berusaha melanggar blokade itu.