Rabu 01 Dec 2010 19:00 WIB

Cina Mulai Bangun Fasilitas Superkomputer Ambisius

Desain arsitektur komplek fasilits superkomputer Cina
Foto: xinhuanet.com
Desain arsitektur komplek fasilits superkomputer Cina

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Cina baru saja mengumumkan desain ultra modern untuk pusat superkomputer terbarunya. Rencana arsitektur itu terlihat menolak bentuk kotak tanpa jendela yang menjadi gaya khas bangunan untuk fungsi komputasi. Dalam desain juga terdapat bangunan tabung yang dinilai mencerminkan ambisi superkomputer negara itu

Peletakkan batu pertama untuk National Supercomputing Center itu dilakukan Ahad lalu. Fasilitas yang bakal dibangun di Changsa, Propinsi Hunan di bagian tengah Cina, itu akan menjadi rumah bagi Tianhe-1A, yang bulan lalu menjadi superkomputer paling cepat di dunia.

Tad Davies, wakil presiden eksekutif Black Group--perusahaan yang juga bergerak dalam desain bangunan pusat data, mengomentari arsiran desain tidak bisa berbicara tentang detail terlalu banyak. "Arsiran dalam software grafik diciptakan untuk 'menciptakan impresi' ketimbang merefleksikan kenyataan," ujarnya.

Meski Davies tidak yakin bangunan mana di antara dua gedung yang akan menaungi superkomputer, gedung tabung mesti dikonstruksi untuk mengatasi beban signifikan dari fungsi kegiatan pusat data. Juga, imbuhnya, bangunan melingkar tidak efisien secara ruang.

"Atap bundar dapat digunakan untuk menampung air. Namun di tingkat bawah tanah yang terlihat dalam gambar 'dapat menjadi lokasi ideal' bagi komputer," ujarnya. Sementara bangunan segi empat disamping, menurut prediksi Davis, dirancang untuk laboratorium, kelas-kelas dan kantor.

Cina memang telah meluncurkan jadwal pengembangan superkomputing secara agresif. Rencana itu diungkapkan lewat presentasi seorang pejabat di Pusat Superkomputing Akademi Sains Cina, dalam sebuah konferensi di Oktober.

Dari 2011-2015, Cina ingin membangun paling sedikit satu sistem yang mampu bekerja dengan kecepatan 50-100 petaFLOPS. FLOPS atau floating point operation per second adalah satuan kecepatan superkomputer dan petaFLOPS memiliki kecepatan 1.000 x 1 triliun FLOPS.

Sementara Amerika Serikat, berencana meluncurkan, sedikitnya sistem dengan kecepatan 20-petaflops pada 2012, di Laboratorium Nasional Oak Ridge dan satu lagi di Lab Nasional Lawrence Livermore. Cina telah menetapkan target pada 2016 hingga 2020 untuk mendirikan sistem di skala exa (satu exaflop berarti ribuan kali lebih cepat ketimbang satu petaflop). AS pun sejauh ini telah menyetujui untuk mendanai langkah awal pendirian sistem skala-exa, namun belum menentukan perusahaan yang akan bekerja sama dengan ilmuwan atau pengembangan sistem.

Cina seperti negara maju lain, akan menggunakan kemampuan superkomputingnya untuk riset ilmiah, seperti prediksi badai pasir, model iklim. Tapi dipastikan pula fasilitas itu tak lepas dari kegunaan militer.

Salah satu tayangan presentasi yang ditampilkan menunjukkan sebuah pesawat jet dan kapal militer. Dalam presentasi disebut pula sistem dapat digunakan untuk 'desain siluman pesawat terbang dan RCS. Perlu diketahui, RCS atau Radar Countermeasure System adalah istilah umum dalam militer untuk pertahanan dan serangan yakni sistem radar penanggulangan serangan.

AS Waspada

Peningkatan kemampuan angkatan udara Cina dan pengembangan pesawat siluman menjadi salah satu subjek dengar pendapat dalam Komisi Kajian Keamanan dan Ekonomi Cina-AS, di Kongres AS. Di mana Wyne Ulman, Manajer yang menangani bidang tersebut dari National Air and Space Intelligence Center, dalam testimoninya mengatakn militer Cina tengah bekerja dalam pendekatan sangat komprehensif untuk mencapai tingkat superior dalam informasi.

"Cina berupaya mengintegrasikan peralatan perang elektronik, operasi dunia maya, PSYOPS( operasi psikologis), penyangkalan dan muslihat, dan serangan kinetik untuk mengalahkan sistem informasi musuh," ujar Ulman. "Tentara pembebasan rakyat Cina sepertinya sangat intensif untuk menggabungkan peralatan perang elektronik dengan operasi dunia maya."

Dalam peluncuran arsiran desain pusat superkomputing, pejabat Cina tidak menjelaskan detail tipe riset apa yang akan dilakukan di fasilitas tersebut. Namun foto dalam peletakan batu pertama menampilkan 11 orang, dan di antara mereka terdapat dua orang terlihat mengenakan pakaian militer.

sumber : computerworld
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement