REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA--Ibu pendiri Wikileaks, Julian Assange, mengatakan pada hari Rabu ia tertekan atas peringatan polisi internasional yang akan menangkap anaknya. Ia menyatakan tak ingin anaknya diburu dan dipenjara.
Interpol pada Selasa mengeluarkan red notice tentang penangkapan Assange, dengan tuduhan melakukan kejahatan seksual di Swedia. Assange, 39, mantan peretas jaringan internet yang kini menjadi buah bibir setelah situs yang dikelolanya, Wikileaks mempublikasikan dokumen rahasia, pernah membantah tuduhan itu.
Christine Assange, yang menjalankan sebuah teater boneka di negara bagian Queensland Australia, mengatakan dia khawatir tentang anaknya. Apalagi setelah pemerintah Australia bergabung dengan Amerika Serikat dan meluncurkan investigasi apakah Assange dan WikiLeaks telah melanggar keamanan atau hukum pidana.
"Dia anakku dan aku mencintainya. Jelas aku tidak ingin dia diburu dan dipenjarakan. Aku bereaksi seperti semua ibu akan melakukannya jika anaknya terancam. Aku sedih," katanya pada radio Australia. "Banyak hal yang tertulis tentang Aku dan Julian tidak benar."
Assange, yang lahir di Townsville, Queensland kini hidup berpindah-pindah setelah situs WikiLeaks yang kontroversial mulai menerbitkan lebih dari 250 ribu dokumen rahasia milik pemerintah AS.