REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW--Rusia berhasil menyelesaikan pembangunan bank bahan bakar nuklir pertama di dunia melalui sebuah kerja sama dengan IAEA, kata perusahaan energi atom milik negara Rosatom pada Rabu. Bank bahan bakar tersebut kini menyimpan 120 ton uranium hasil pengayaan tingkat rendah (LEU) di kota Angarsk, Siberia, kata dinas energi Rusia tersebut dalam sebuah pernyataan.
Bahan bakar itu telah melalui proses pengayaan hingga dua dan 4,95 persen serta disimpan dibawah naungan Badan tenaga Atom Internasional (IAEA). IAEA telah menyetujui pembangunan fasilitas penyimpanan cadangan energi nuklir itu pada November dalam pertemuan selama dua hari.
Hal itu ditujukan untuk menjamin stabilnya pasokan bahan bakar bila terjadi gangguan dalam pasar jasa pengayaan uranium internasional. LEU digunakan oleh sebagian besar pembangkit listrik tenaga nuklir sipil pada saat ini.
Pembangunan bank energi tersebut pertama kali diajukan oleh Rusia pada September 2007, yang khawatir akan terputusnya pasokan bahan bakar nuklir jika digunakan untuk tujuan politik oleh negara-negara maju.