REPUBLIKA.CO.ID, SEATTLE--Amazon, yang terkenal sebagai situs belanja online terbesar di dunia itu mengumumkan mereka tidak lagi sebagai server WikiLeaks pada Kamis (2/12). Keputusan itu diambil Amazon kurang dari 24 jam sejak mereka dihubungi oleh staf Joe Lieberman, kepala Komite Kemanan Dalam Negeri pemerintahan Obama.
WikiLeaks pun menyatakan kekecewaannya pada Amazon dan menyatakan bahwa organisasi itu melanggar kebebasan berbicara yang tercantum dalam amandemen pertama konstitusi AS. Dalam pesan yang dikirim via media sosial Twitter, WikiLeaks menulis jika Amazon tidak sepaham dengan amandemen pertama, mereka harus berhenti menjual buku. Seperti yang diketahui bisnis utama Amazon adalah menjual buku via online.
Kebebasan berbicara merupakan isu sensitif di AS, namun langkah yang diambil Amazon, untuk membatasi dirinya sendiri akan didukung baik oleh Republik oleh Demokrat, dua partai politik terbesar di negara itu.
Belum jelas pula apakah Amazon ditekan memutus akses untuk wikileaks atau mereka melakukannya dengan sukarela.
Situs WikiLeaks utama dan sub-situs yang ditujukan untuk dokumen-dokumen diplomatik sulit diakses dari AS dan Eropa pada Rabu (1/12). Sementara server Amazon server menolak melakukan permintaan data terkait WikiLeaks. Situs WikiLeaks kemudian beralih ke host di Swedia.
"Keputusan (Amazon) untuk memotong WikiLeaks adalah keputusan yang tepat dan harus ada standar untuk perusahaan lain yang digunakan Wikilweaks untuk mendistribusikan dokumen ilegal mereka," ujar Leieberman. Ia mengakui menelpon perusahaan lain yang menjadi server WikiLeaks di AS untuk segera mengakhiri hubungannya dengan WikiLeaks.