REPUBLIKA.CO.ID,Partai oposisi terbesar di Mesir dan sebuah kelompok agak kecil mengumumkan mereka akan memboikot pemilu putaran kedua pada tanggal lima Desember setelah adanya tuduhan kecurangan dalam pemilu parlemen putaran pertama hari Minggu lalu.
Ikhwanul Muslimin dan partai Wafd yang sekuler hari Rabu mengatakan mereka tidak akan ikut dalam pemilu itu. Kedua pihak boleh dikatakan tak mendapat kursi dalam pemilu putaran pertama.
Ikhwanul Muslimin tersebut tidak memenangkan satu kursi pun, meskipun kelompok itu memenangkan sekitar seperlima kursi pada pemilu tahun 2005. Dua kandidat memenangkan kursi untuk Wafd, partai oposisi terbesar kedua di Mesir.
Pernyataan hari Rabu dari Ikhwanul Muslimin tersebut mengutip ketuanya Mohammed Badie yang mengatakan pemilu tersebut telah mengekspos pemerintah Mesir sebagai “rezim tirani yang melanggar hukum dan korup.”
Pemerintah Mesir mengatakan sewaktu proses pemilu itu, memang ada insiden kecurangan kecil.
Ikhwanul Muslimin adalah kelompok terlarang tetapi mengajukan kandidatnya sebagai calon independen.