REPUBLIKA.CO.ID, YALA--Para gerilyawan menembak mati lima orang dalam serangan-serangan di seluruh Thailand selatan, termasuk seorang pria Muslim yang dibunuh oleh satu geng yang mengenakan seragam tentara, kata polisi, Sabtu (4/12).
Wakil kepala desa berusia 36 tahun dibunuh setelah tiga pria bersenjata yang mengenakan serangan militer menerobos masuk ke rumahnya di Narathiwat, Jumat pagi, kata polisi. Di provinsi yang sama seorang pria Buddha berusia 43 tahun, yang bekerja di kantor irigasi juga ditembak dan meninggal di rumahnya.
Jumat siang , seorang karyawan pemerintah beragama Islam berusia 53 tahun tewas dalam perjalanan pulang setelah shalat asar akibat ditembak dari sebuah kendaraan di provinsi Pattani. Penembakan lainnya di Pattani menewaskan relawan keamanan berusia 32 tahun yang sedang naik sepeda motor. Istrinya, yang diboncengnya, luka parah.
Di provinsi Yala, seorang pria Muslim berusia 41 tahun ditembak mati ketika pulang dari sebuah perkebuan karet, Jumat petang. Satu serangan senjata terpisah di sebuah kedai kopi desa di provinsi itu, seorang pria muslim berusia 38 tahun luka parah.
Para tersangka gerilyawan Islam melakukan perjuangan pemisahan diri di wilayah itu sejak awal tahun 2004 yang ditujukan terhadap warga Muslim, Buddha, sipil dan personil keamanan.
Organisasi non pemerintah Deep South Watch, yang memberikan informasi mengenai konflik itu, mengatakan lebih dari 4.400 orang tewas dalam lebih dari 10.000 serangan sejak aksi kekerasan meletus Januari 2004. Lebih dari 7.00 orang cedera.
Para aktivis mengatakan kendatipun pihak gerilyawan memerangi kekuasaan pemerintah pusat Thailand yang berpenduduk meyoritas Buddha, banyak warga Muslim yang dianggap sebagai "pengkhianat" terhadap Islam, karena bekerja sama dengan pihak berwenang Thailand, dibunuh.