REPUBLIKA.CO.ID, Teheran--Iran mengklaim berhasil menggunakan tambang uranium dalam negeri untuk memproduksi nuklir. Klaim ini membuat Iran memiliki kuasa penuh dalam proses pembuatan senjata, tidak seperti yang dituduhkan Barat selama ini.
Teheran mengeluarkan klaim ini hanya sehari menjelang babak baru perundingan nuklir dengan negara kuasa yang ingin mengendalikan pengayaan uranium Iran -- proses yang dapat digunakan, baik untuk membuat bahan bakar maupun senjata dan energi nuklir.
Kepala nuklir Iran mengatakan negaranya untuk kali pertama mengirimkan uranium mentah hasil tambang local ke fasilitas pengolahan. Kegiatan ini memungkinkan Iran untuk menghindari sanksi PBB yang melarang negara ini mengimpor uranium. Sudah empat kali PBB menargetkan sanksi bagi Iran atas kegiatan pengayaan uraniumnya.
Kepala Nuklir Ali Akbar Salehi mengatakan, konsentrat bijih uranium, dikenal sebagai Yellowcake, diproduksi di tambang uranium Gachin di Iran Sealatan dan dikirim ke fasilitas konversi uranium dipusat kota Isfahan untuk diproses ulang.
Salehi, yang juga mengepalai Organisasi Energi Atom Iran, mengatakan pengiriman tersebut merupakan bukti bahwa pengeboman misterius pekan lalu yang menyasar dia ilmuwan nuklir Iran tidak akan memperlambat kemajuan pengembangan nuklir Iran. Serangan bom tersebut membuat satu ilmuwan tewas dan satunya lagi terluka.