REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua juru runding Iran Saed Jalili tiba di Jenewa, Ahad, menjelang pembicaraan mengenai program nuklir negara itu dengan diplomat penting Uni Eropa Catherine Ashton dan enam negara besar dunia, media Iran melaporkan.

Jalili, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, disertai oleh wakilnya, Ali Bagheri, dan wakil menteri luar negeri untuk Eropa, Ali Ahani.

Pembicaraan dua hari antara para pejabat Iran dan Ashton, yang didukung oleh Inggris, China, Prancis, Jerman, Rusia dan Amerika Serikat, mulai Senin itu akan menandai berakhirnya penghentian 14 bulan karena penolakan Teheran terhadap usulan untuk menukar bahan bakar nuklir dengan pengayaan (uranium).

Para pemimpin Iran telah menegaskan kembali dalam beberapa hari belakangan ini bahwa rencana pengayaan uranium negara itu tidak dapat dirundingkan.

Teheran, yang menghadapi sanksi internasional, tetap berpendapat bahwa negara itu mencari energi nuklir untuk tujuan damai, tapi negara-negara Barat menuduh republik Islam itu telah mengerjakan program rahasia untuk membuat senjata atom.

Iran Ahad menyatakan mereka telah memproduksi bagian pertama dari "uranium yellowcake", material mentah untuk pengayaan, dalam tindakan yang mereka katakan akan "memperkuat" posisinya sebelum pembicaraan dengan negara-negara besar.

Pemimpin atom Iran Ali Akbar Salehi mengatakan bahwa republik Islam itu sekarang mampu "berdikari" dalam seluruh putaran bahan bakar nuklir.

Ikuti Whatsapp Channel Republika