Jumat 10 Dec 2010 06:53 WIB

RI-Korsel Bakal Tingkatkan Perdagangan Dua Kali Lipat

Rep: M Ikhsan Shiddieqy / Red: Didi Purwadi
Menko Perekonomian Hatta Rajasa
Foto: Tahta Aidilla
Menko Perekonomian Hatta Rajasa

RI-Korsel Bakal Tingkatkan Perdagangan Dua Kali Lipat

NUSA DUA–Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan bakal meningkatkan kerjasama ekonomi melalui peningkatan nilai perdagangan dua negara.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan bahwa nilai perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan pada 2010 mencapai 20 miliar dolar AS.

“Komitmen Korea Selatan adalah kerjasama perdagangan dalam lima tahun ke depan akan ditingkatkan dua kali lipat menjadi 40 miliar dolar AS,” kata Hatta di sela acara Bali Democracy Forum (BDF) III di Nusa Dua, Bali, Kamis (9/12). Hatta menyampaikan hal itu usai pertemuan bilateral antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak.

“Kita kenal Korea Selatan merupakan negara maju, negara industri yang berhasil memajukan kesejahteraan masyarakatnya. Ke depan kita akan

terus meneruskan kerjasama perdagangan,” kata Presiden Yudhoyono. ''Dalam tahun-tahun mendatang, Indonesia akan berupaya meningkatkan kerjasama.''

Hatta mengatakan bahwa dirinya belum bisa menyebutkan detail nilai investasi. Korea Selatan berkomitmen untuk berinvestasi pada bidang infrastruktur, manufaktur, serta penguatan koridor ekonomi. Pada Maret 2011, Korea Selatan bakal mengirimkan tim penilai investasi ke Indonesia. Tim dari Indonesia awal tahun depan juga akan berkunjung ke Korea Selatan dalam rangka peningkatan kerja sama.

Korsel akan mengirimkan special envoy untuk menilai kebutuhan investasi yang prospektif di Indonesia. Negeri Ginseng itu tertarik untuk bekerjasama dalam investasi industri pertahanan. Yaitu, industri pertahanan laut dengan PT PAL dan pertahanan darat dengan PT Pindad.

Usai pertemuan tertutup itu, Lee mengatakan bahwa dirinya dengan Presiden Yudhoyono mendiskusikan rencana Indonesia pada jangka menengah dan panjang. "Korea ingin bisa bermitra agar ada pertumbuhan di kedua negara," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement