REPUBLIKA.CO.ID,
SEOUL/BEIJING–-Ketegangan di Semenanjung Korea mereda. Cina dan Korea Utara dikabarkan mencapai konsensus untuk tidak memperburuk situasi di perbatasan laut Korut dan Korsel, Kamis (9/12).
"Cina dan Korut sepakat dalam hubungan bilateral dan situasi di Semenanjung Korea. Ini berkat pembicaraan yang mendalam antar kedua negara," demikian dilaporkan Xinhua, Kamis.
Pertemuan kedua negara Komunis ini diwakili oleh Penasehat Negara Cina Dai Bingguo dan Pimpinan Korut Kim Jong-il di Pyongyang.
Kantor Berita Pemerintah Korut (KCNA) menyatakan pembicaraan kedua tokoh ini berlangsung dalam suasana akrab dan sepakat bekerjasama untuk kepentingan bersama.
Ketegangan dua Korea meningkat akibat serangan Korut ke Pulau Yeongpyeong milik Korsel di perbatasan Laut Kuning. Dua marinir dan dua warga menjadi korban tewas, sementara sejumlah rumah dan fasilitas militer Korsel hancur terkena rudal Korut.
Korut beralasan, serangan mereka menanggapi provokasi Korsel yang mengadakan latihan militer di pulau tersebut. Akibat serangan Korut, Korsel meminta bantuan Amerika Serikat untuk mengamankan Laut Kuning. AS-Korsel lantas menggelar latihan perang bersama, yang ditanggapi oleh Korut dengan ancaman akan mengadakan serangan lebih besar lagi.