REPUBLIKA.CO.ID, OSLO--Sedikitnya 18 negara menolak menghadiri upacara penyerahan Penghargaan Nobel Perdamaian kepada pembangkang China Liu Xiaobo, Jumat (10/12). Sementara 45 negara akan hadir meski ada tekanan China kepada mereka untuk tidak datang.
Negara-negara yang menolak hadir itu dapat diketahui dari daftar tamu yang telah direvisi oleh penyelenggaranya, Kamis. Sekretaris Komite Nobel Norwegia, Geir Lundestad, mengatakan bahwa sejak pencatatan awal Aljazair sudah memutuskan untuk tidak datang, sementara Ukraina dan Filipina telah mengubah sikap mereka sebelumnya dan memutuskan untuk berpartisipasi.
Kementerian luar negeri Argentina telah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan negara itu akan diwakili. Pernyataan itu berlawanan dengan laporan sebelumnya dari Oslo bahwa negara itu mungkin tidak akan ikut upacara tersebut.
Kedutaan besar-kedutaan besar yang menolak hadir itu tidak ditanya mengapa. Sebagian besar dari mereka yang dihubungi oleh Reuters menolak berkomentar, atau mengatakan wakil mereka telah memiliki rencana lain.
Negara-negara yang menerima itu belum didaftar secara resmi, tapi mereka termasuk sebagian besar negara Eropa, Amerika Serikat, India, Korea Selatan, Jepang, Indonesia dan Afrika Selatan.
Enampuluh-lima negara dengan kedutaan besar dan konsulat di Norwegia telah diundang. Kedelapan belas negara yang menolak menghadiri upacara itu adalah China, Rusia, Kazakhstan, Kolombia, Tunisia, Arab Saudi, Pakistan, Serbia, Irak, Iran, Vietnam, Afghanistan, Venezuela, Mesir, Sudan, Kuba, Maroko dan Aljazair.