Sabtu 11 Dec 2010 08:14 WIB

AS dan Negara Teluk Sepakat Pendekatan Sanksi Terhadap Iran

REPUBLIKA.CO.ID,DI PESAWAT MILITER AS--Negara-negara di Teluk sependapat dengan pandangan Amerika Serikat mengenai ancaman yang ditimbulkan program nuklir Irab dan mendukung pendekatan yang dipusatkan pada sanksi terhadap Teheran, kata Menteri Pertahahan AS Robert Gates, Jumat.

"Saya kira ada dukungan umum di kawasan itu untuk menerapkan sanksi-sanksi dan melakukan apa yang dapat kita lakukan untuk membuat sanksi-sanksi itu efektif dalam usaha mempengaruhi pemerintah Iran menghentikan program senjata nuklir mereka," kata Gates kepada wartawa di pesawatnya setelah megunjungi kawasan itu.

Gates mengunjungi Uni Emirat Arab dan Oman pekan ini setelah pengungkapan kawat-kawat diplomatik AS yang dibocorkan yang menunjukkan para pemimpin Teluk gelisah atas kegiatan nuklir Iran dan perannya yang kuat di kawasan itu, dengan sejumlah tuntutan agar Washington melakukan tindakan militer.

Menteri pertahanan AS itu menyatakan sanksi-sanksi terhadap Iran itu mulai memberikan hasil sementara berulang-ulang memperingatkan bahwa serangan militer adalah jalan terbaik untuk menghentikan program nuklir selama beberapa tahun sementara mengusahakan penduduk tidak mendukung para pemimpin negara itu.

Di seluruh Teluk, "ada kecemasan tentang perilaku agresif Iran berkenaan dengan Hizbullah dan Lebanon dan tempat-tempat lain di seluruh dunia," katanya. Amerika Serikat lebih mendukung pada pendekatan diplomasi terhadap Iran tetapi menolak mengesampingkan serangan milier, sementara Israel menegaskan pihaknya siap melakukan tindakan untuk mencegah Teheran memiliki bom atom.

Israel secara terbuka menyuarakan kekhawatirannya menyangkut kegiatan pengayaan uranium Iran tetapi para pemimpin Arab di Teluk tetap memegang sikap mereka yang sebagian besar tidak resmi, sampai laman internet WikiLeaks mengutarakan pendapat mereka dengan Iran dengan menyiarkan dokumen diplomatik rahasia AS.

Gates, yang sedang menuju Washington, bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammad bin Zayed al Nahayan, Kamis dan berundig dengan sultan Oman akhir pekan ini di Muscat.

Mengemukakan pertemuannya di ibu kota Uni Emirat Arab, Abu Dhabi Gates mengatakan ia melakukan perundingan-perundingan "produktif" dengan Sheikh Mohammad menyangkut Iran, ancaman keamanan selain Yaman dan perang d Afghanistan.

"Kami membicarakan tentang Iran dan pentingya sanksi-sanksi itu dan tetap melakukan tekanan dilomatik dan ekonomi," katanya. Kedua pemimpin itu membicarakan peningkatan kerjasama regional mengenai pertahanan rudal dan pengawasan maritim, di tengah-tengah kekhawatiran di kalangan negara-negara Arab menyangku cadangan rudal Iran.

Pada akhir penjelasannya kepada wartawan, Gates menolak memberikan komentar ketika ditanya apakah ia dan putra mahkota Abu Dhabi membicarakan kemungkinan serangan terhadap Iran.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement