Senin 13 Dec 2010 14:00 WIB

Warga Mesir Serbu Tempat Kursus Bahasa Indonesia

Masjid al-Azhar Kairo
Masjid al-Azhar Kairo

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO- Membludaknya warga Mesir untuk mengikuti kursus bahasa Indonesia yang difasilitasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo. Ini membuat penyelenggara kewalahan sehingga terpaksa menambah fasilitas dan kapasitas belajar mengajar.

"Semula kami perkirakan peminat yang bakal mendaftar untuk kursus bahasa Indonesia berkisar 60-70 orang sesuai kapasitas yang tersedia, tapi begitu dibuka pendaftaran, ternyata banyak sekali orang Mesir yang berminat, mencapai 283 orang," kata Atase Pendidikan KBRI Kairo, Prof Dr Sangidu  Kairo, Ahad (12/12).

Dari jumlah tersebut kemudian disaring lewat wawancara untuk melihat keseriusan mereka mempelajari bahasa Indonesia, akhirnya ditetapkan 120 orang mengikuti kursus.

KBRI Kairo memang telah lama mengadakan kursus bahasa Indonesia secara gratis kepada warga Mesir di Pusat Kebudayaan Indonesia (PUSKIN), gedung yang juga ditempati Sekolah Indonesia Kairo dan Masjid Indonesia.

Sebelumnya jumlah pemerhati bahasa Indonesia untuk kursus di PUSKIN yang terletak di distrik Dokki, seberang Sungai Nil dari pusat Kairo, itu berkisar belasan orang saja setiap angkatan.

"Saat awal saya bertugas di KBRI Kairo pada 2009, jumlah peserta kursus bahasa Indonesia di PUSKIN hanya 11 orang. Saya melihat jumlah itu terlalu sedikit dan perlu ditambah," ujar mantan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta itu.

Prof Sangidu kemudian berinisiatif untuk membuat iklan kursus gratis bahasa Indonesia di tiga suratkabar besar di ibu kota Kairo termasuk koran berpengaruh, Al-Ahram. Ternyata hasilnya luar biasa.

Rencananya setelah kelas lima, peserta akan diberikan pelajaran spesifik dengan dititikberatkan pada kata-kata yang biasa di gunakan di bidang pariwisata dan ekonomi, kata Iwan.

Sebelumnya, kelas kursus di Puskin itu tidak ditangani secara khusus, namun sekarang sudah ada pengurus tetapnya. Saat ini terdapat 10 kelas, dan masing-masing kelas ada 10-12 siswa.

Peserta kursus dari beragam profesi seperti kalangan praktisi wisaya, pelaku ekonomi, dan sebagian besar mahasiswa-mahasiswi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement