Senin 13 Dec 2010 22:18 WIB

Domba Mati Dibuang ke Laut, Kawanan Hiu "Melancong" ke Pantai Mesir

pantai Mesir
Foto: .
pantai Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, ISMAILIA--Pelajaran berharga bagi pariwisata Mesir. Gara-gara tindakan remeh -- membuang bangkai domba ke laut -- mereka harus kehilangan rumuah dolar AS yang mestinya mengalir dari kocek para wisatawan. Pasalnya, siapa yang berani datang jika pantai yang permai tiba-tiba diserbu kawanan hiu ganas?

Tiga warga negara Rusia dan satu Ukrainia menderita luka parah ketika mereka diserang di lepas pantai Sharm Esh-Sheikh, dan pada 5 Desember sehingga bagian paha seorang perempuan yang berusia 70 tahun tercabik serta lengan atasnya luka parah.

Bahkan, satu wisatawan dilaporkan tewas akibat serangan hiu. Kematian itu adalah korban jiwa pertama akibat serangan hiu di Mesir sejak 2004. Para pejabat baru saja mencabut larangan orang berenang di daerah tersebut --yang diberlakukan setelah serangan pertama.

Satu hiu ekor putih yang terlihat beberapa menit sebelum serangan pertama terhadap dua warga negara Rusia belakangan diidentifikasi sebagai ikan hiu yang diambil gambarnya ketika perempuan Jerman itu diserang lima hari kemudian, kata Elke Bojanowski, ahli mengenai ikan hiu ekor putih di Laut Merah, pada Kamis (9/12).

Satu tim ilmuwan internasional mewawancarai beberapa saksi mata untuk mempelajari lingkungan tersebut dan mengumpulkan data dari penyelam lokal untuk memahami perilaku ikan hiu itu.

Spekulasi telah berpusat pada tindakan yang menarik perhatian ikan hiu dengan umpan, untuk merekam hewan tersebut, sehingga membuat mereka berhubungan dengan manusia melalui makanan, atau penyusutan stok ikan yang dapat memaksa mereka mencari sumber makanan pilihan.

Mereka menyimpulkan, serangan ikan hiu tampaknya dipicu oleh satu kapal yang melemparkan domba mati ke laut sewaktu melewati Laut Merah, sehingga memicu nafsu makan ikan hiu itu.

Untungnya, setelah dua pekan, serangan mereda. Mesir, Ahad, menyatakan negara itu akan membuka kembali pantai-pantainya buat wisatawan. "Kami telah mengizinkan pantai tersebut dibuka kembali dengan syarat pemilik hotel mematuhi peraturan-pemantauan baru guna menjamin keselamatan wisatawan asing sewaktu mereka menyelam atau berenang," kata Gubernur Sinai Selatan Mohamed Abdel Fadil Shousha kepada wartawan.

Ketentuan pemantauan itu meliputi patroli laut terus-menerus oleh perahu dan pembuatan menara pengawas di sepanjang garis pantai. Dari menara tersebut, para penyelam profesional yang diperlengkapi dengan teropong dapat memantau keadaan untuk mengetahui kalau-kalau ada serangan hiu.

Wisatawan akan diharuskan tetap berada di daerah yang disediakan buat berenang dan menahan diri dari memberi makan ikan hiu, kata Shousha.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement