REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Dua WNI menjadi korban tewas dari tenggelamnya kapal nelayan berbendera Korea Selatan di Kutub Selatan, Senin (13/12). Hal ini dipastikan seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korsel.
"Data korban tewas meliputi dua WNI, dua warga Korsel, dan seorang warga Vietnam," kata pejabat yang minta identitasnya dirahasiakan ini, seperti dikutip AP, Senin.
Namun belum diperoleh rincian terkait identitas siapa dua WNI yang tewas itu. Termasuk identitas 11 WNI yang menjadi anak buah kapal (ABK) yang tenggelam.
Kapal nelayan Korsel yang tenggelam itu bernama Insung 1 tenggelam sekitar 1.400 mil laut dari Selandia Baru. Kapal memuat 42 anak buah kapal (ABK). Tercatat ada 8 ABK asal Korsel, 8 ABK dari Cina, 11 ABK WNI, 11 ABK dari Vietnam, 3 ABK Filipina, satu ABK dari Rusia.
Sejauh ini masih ada 17 ABK yang hilang. Dikhawatirkan para ABK ini meninggal karena dinginnya suhu di Kutub Selatan. Kapal-kapal nelayan Korsel lainnya, dibantu kapal nelayan Selandia Baru kini terus menyisir lokasi tenggelam.
Juru bicara Badan Maritim Selandia Baru, Ross Henderson, mengatakan kapal tenggelam di Kutub Selatan yang suhu airnya sangat dingin. Suhu air diperkirakan mencapai dua derajat celcius.
"Ini membuat keselamatan para awak kapal dalam bahaya. Karena orang hanya bisa bertahan 10 menit di suhu ini sebelum ia akhirnya kena hipothermia," kata Henderson.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kusuma Habir, mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Kedubes di Korsel dan Kedubes di Selandia Baru untuk memantau perkembangan ABK Indonesia.