REPUBLIKA.CO.ID, BESANCON, PRANCIS--Sekelompok anak-anak disandera di sebuah fasilitas playgroup oleh seorang remaja yang bersenjatakan dua bilah pedang. Empat belas dari 20 anak akhirnya dilepaskan pada Senin (13/12) pagi tadi.
Akhirnya drama penculikan itu berakhir setelah empat jam kemudian enam anak yang tersisa berhasil dikeluarkan dengan selamat. Namun belum ada keterangan jelas apakah guru playgroup yang disandera bersama anak-anak juga dilepaskan.
Pasukan khusus dengan topeng, beserta beberapa petugas pemadam kebakaran yang mendekat ke arah pintu dan jendel sekolah, memasuki bangunan yang terletak di bagian timur Prancis, Besancon, sekitar waktu makan siang. Mereka, menurut seorang pejabat dari markas polisi regional, sempat melakukan kontak dengan penculik lewat telepon.
Tidak jelas apa motif pelaku pria berpedang berusia 17 tahun. Walikota Besancon, Jean-Lois Fousseret, mengatakan, pemuda itu sempat dirawat karena depresi, namun beberapa hari terkahir ia tidak meminum obatnya.
"Seorang pria muda, berusia 17 tahun, dengan dua pedang, memasuki kelas playgroup," ujar Fousseret, dalam radio France-Info. Pemuda itu secara sukarela membiarkan lima anak pergi, kemudian delapan lagi, dan 'beberapa atau kurang telah berhasil melepaskan diri."
"Untuk saat ini, saya cukup yakin dengan situasi," ujarnya.
Playgroup Charles Fourier, seketika itu juga dikepung oleh polisi. Para bocah yang berada di kelas lain juga dievakuasi. Menteri Pendidikan Prancis, Luc Chatel, tiba di playgorup dan berbicara langsung dengan keluarga.
Hingga kini, Presiden Nicolas Sarkozy tidak memberikan komentar pada publik terkait penyanderaan tersebut. Sarkozy sempat melambungkan namanya dalam situasi penyanderaan serupa pada 1993 di kawasan suburban Prancis, Neully-sur-Seine. Saat itu ia menjadi walikota yang membantu membebaskan anak-anak dan seorang guru sebuah playgroup yang disandera oleh pria bersenjata yang bertopeng.