Selasa 14 Dec 2010 18:58 WIB

Slovenia Siap Bangun PLTN ke 2

REPUBLIKA.CO.ID,KRSKO--Slovenia telah siap membangun reaktor nuklir kedua setelah reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)-nya yang mulai dioperasikan pada 1983 memasuki usia 27 tahun. "Ini merupakan bagian dari proyeksi penerapan kebutuhan listrik Slovenia hingga 2040," kata Manajer Disain dan Pengembangan GEN Energija, perusahaan penyedia listrik Slovenia, Robert Bergant saat menerima kunjungan delegasi Indonesia ke PLTN

Krsko di Slovenia, Senin sore.

Namun demikian, proyek PLTN kedua (JEK 2) ini masih pada tahap persiapan. Keputusan untuk mulai dibangun, ujarnya, didasarkan pada National Energy Program (NEP) yang diharapkan akan selesai pada akhir 2010. JEK 2, lanjut Bergant, akan menggunakan reaktor generasi ketiga yang teknologinya lebih maju, keselamatannya lebih terjamin, dan secara ekonomi lebih bersaing.

Menurut dia, JEK 2 akan membuat GDP Slovenia meningkat menjadi 500-700 juta Euro per tahun, atau 1,6-2,2 persen dari total GDP dan akan menyerap 20-27 ribu pekerja serta akan membuat harga energi listrik di Slovenia stabil di sekitar 40 Euro per MWh.

Namun ia mengaku, JEK 2 memerlukan "public hearing" dan referendum lebih dulu untuk melihat penerimaan publik, berbeda dengan PLTN Slovenia pertama yang dibangun dengan keputusan pemerintah Yugoslavia.

Saat ini Slovenia, yang merupakan negara termakmur dari negara lain pecahan Yugoslavia, telah memiliki PLTN berkapasitas 727 MW yang menyuplai sepertiga dari energi di Slovenia.

Menurut Manager Training Nuklearna Elektrarna Krsko Igor Fifnja, dengan PLTN ini pihaknya bisa mengurangi impor energi yang sampai saat ini besarnya mencapai 7.780 GWh per tahun. "Dalam transmisi listrik Slovenia, energi air menyumbang 4.270 GWh per tahun, 4.700 GWh disumbang dari energi panas bumi dan dari nuklir 5.453 GWh per tahun, sementara dari energi terbarukan lainnya hanya menyumbang total 777 GWh per tahun," katanya.

Sebesar 3.161 GWh per tahun didistribusikan untuk rumah tangga dan untuk industri manufaktur 8.078 GWh per tahun, namun ada juga yang diekspor sebesar 10.865 GWh per tahun.S

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement