Selasa 14 Dec 2010 21:43 WIB

Diplomat Kawakan AS, Richard Holbrooke Meninggal

Richard Holbrooke
Richard Holbrooke

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON-- Diplomat kawakan AS Richard Holbrooke (69 tahun), utusan khusus AS untuk Afghanistan dan Pakistan, meninggal dunia, Senin (13/12) waktu setempat. Holbrooke meninggal setelah beberapa hari kritis di rumah sakit akibat menderita pecah urat nadi.

Presiden Barack Obama telah memberitahu keluarga Holbrooke dalam satu jamuan libur diplomatik beberapa jam sebelumnya, "Amerika lebih aman dan dunia jadi tempat yang lebih aman gara-gara pekerjaan Duta Besar Richard Holbrooke," kata Obama.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton mengatakan di Kanada Holbrooke, yang menengahi Kesepakatan Dayton --yang mengakhiri perang Bosni, tetap stabil tapi "berada dalam kondisi sangat serius".

Setelah menjalani karir selama hampir 50 tahun dalam diplomasi AS, Holbrooke sakit pada Jumat (10/12), selama pertemuan di Departemen Luar Negeri AS.

Holbrooke barangkali sangat terkenal karena menengahi kesepakatan perdamaian 1995, yang mengakhiri tiga tahun perang di Bosnia.

Sebagai utusan khusus AS dalam konflik Afghanistan saat ini, ia memiliki tugas berat --mendorong Kabul dan Islamabad agar bekerja sama melawan pejuang Taliban dan Al-Qaeda di Afghanistan dan Pakistan.

Obama menyebut dia "tokoh yang menjulang tinggi dalam kebijakan luar negeri Amerika, anggota penting tim Pakistan dan Afghanistan saya, dan pegawai negara yang tak kenal lelah dan telah mendapat pujian rakyat Amerika dan rakyat di seluruh dunia".

Gangguan kesehatannya muncul pada saat kritis bagi kebijakan AS di wilayah itu. Pemerintah Amerika dijadwalkan melakukan kajian tentang penambahan prajurit di Afghanistan dan upaya melawan Taliban di kedua bagian perbatasan Afghanistan-Pakistan.

Para pejabat pertahanan AS telah mengatakan mereka menduga tak ada perubahan akibat kajian tersebut, setelah mereka menyaksikan peningkatan kondisi keamanan sekalipun korupsi di pemerintahan dan keengganan Pakistan untuk memburu tempat perlindungan gerilyawan tetap jadi masalah besar.

Holbrooke telah menghadapi jadwal padat dan berada di Islamabad, Pakistan, sekitar November. Kesehatannya kadangkala menjadi keprihatinan. Ia menjalani pemeriksaan di New York pada April untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyumbatan saluran darah, kendati para dokter memberi dia izin untuk melakukan perjalanan.

Ia bersikap tak menonjolkan diri mengenai penugasan paling akhirnya untuk bekerja sama dengan sekutu yang sulit dipegang di Afghanistan dan Pakistan dibandingkan dengan ketika ia menengahi kesepakatan yang mengakhiri perang Bosnia.

Holbrooke, yang dijuluki "bulldozer", bolak-balik di antara para pemimpin bekas Yugoslavia sampai ia berhasil mewujudkan kesepakatan perdamaian pada November 1995 di Dayton, Ohio, setelah satu babak serangan udara NATO terhadap pasukan Serbia.

Kesepakatan Dayton telah mempersatukan negara Bosnia, yang goyah, kendati ketegangan terus terjadi di kalangan masyarakat Muslim, Serbia dan Kroasia.

Holbrooke telah seringkali disebut-sebut sebagai menteri luar negeri mendatang Amerika, tapi dilangkahi oleh Obama --yang mendukung Hillary Clinton, mantan pesaingnya sebagai calon presiden.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement