Selasa 14 Dec 2010 22:58 WIB

Regu Penyelamat Hentikan Pencarian Nelayan RI di Kutub Selatan

Kapal berlayar di Kutub Selatan
Foto: SuperStock
Kapal berlayar di Kutub Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Regu penyelamat menghentikan kegiatan pencarian terhadap 17 korban kapal nelayan Korea Selatan yang tenggelam di perairan Antartika, Kutub Selatan, Selasa (14/12). Mereka menyatakan, kondisi alam yang sangat dingin tidak akan menyisakan korban selamat dari para korban.

Kapal nelayan Korsel Number One Insung tenggelam Senin (13/12), akibat menabrak gunung es. Kapal mengangkut 42 anak buah kapal, di antaranya 11 kru dari Indonesia. Sejauh ini baru dua korban asal Indonesia yang diketahui.

Dave Wilson, koordinator regu penyelamat mengatakan kecil kemungkinan para korban hilang bisa selamat dalam suhu yang sangat dingin selama 30 jam lebih. Apalagi diperparah dengan pakaian yang tidak tebal. "Di kondisi dingin seperti ini, kemungkinan untuk selamat sangat kecil," kata Wilson.

"Ada dua kemungkinan bagi korban hilang. Pertama mereka bisa mengalami serangan jantung karena kondisi air sangat dingin. Kedua, bila tidak segera diangkat dari air, mereka akan pingsan dalam waktu satu jam, dan setelah itu kemungkinan besar koma," lanjut Wilson.

"Kondisi alam di Kutub Selatan memang sangat ganas. Ini menyedihkan memang," katanya, lagi.

Kapal nelayan tenggelam pada pagi hari waktu setempat. Regu penyelamat menyatakan peristiwa tenggelam kapal tersebut sangat cepat, bahkan Angkata Laut Selandia Baru menyatakan tidak ada pesan darurat dari kapal. Kru kapal menyatakan mereka tidak sempat mengenakan pakaian pelindung dingin.

Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan masih terus berkoordinasi dengan Kedubes RI di Korsel dan di Selandia Baru untuk memantau nasib para nelayan RI di kapal itu.

sumber : Al Jazeera
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement