Selasa 14 Dec 2010 23:39 WIB

Bekas Reaktor Chernobyl akan Jadi Obyek Wisata

bekas reaktor Chernobyl
Foto: AP
bekas reaktor Chernobyl

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV--Ingin lebih memahami bencana nuklir terburuk di dunia? Datanglah ke pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl. Awal tahun depan, Ukraina berencana untuk membuka zona tertutup di sekitar reaktor Chernobyl untuk pengunjung yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang tragedi yang terjadi hampir seperempat abad yang lalu itu.

Reaktor Chernobyl Nomor 4 meledak pada tanggal 26 April 1986, memuntahkan radiasi ke wilayah Eropa bagian utara. Ratusan ribu orang dipindahkan dari daerah yang terkontaminasi dengan dampak radiasi di Ukraina, Belarus, dan Rusia. Hingga kini, masalah kesehatan masih belum sepenuhnya tertangani.

Zona eksklusi, daerah yang sangat terkontaminasi dalam radius 48 km persegi, telah dievakuasi dan ditutup pasca ledakan. Semua kunjungan ke wilayah ini dilarang.

Hari ini, sekitar 2.500 karyawan mempertahankan sisa-sisa pembangkit nuklir yang sekarang tertutup, bekerja dalam shift untuk mengurangi eksposur mereka terhadap radiasi. Beberapa ratus pengungsi telah kembali ke desa mereka di daerah tersebut meskipun larangan pemerintah belum dicabut.

Juru bicara Departemen Situasi Darurat Ukraina, Yulia Yershova mengatakan para ahli sedang mengembangkan rute perjalanan wisata yang aman dari sisi medis untuk kepentingan wisata itu. Dia tidak memberikan tanggal pastikapan wisata tersebut diharapkan untuk dimulai.

"Ada hal-hal yang harus dipatuhi, misalnya mengikuti rute resmi dan tidak menyimpang jauh dari kelompok," kata Yershova pada Associated Press. "Meskipun cerita yang akan muncul pasti sangat sedih."

Kepala United Nations Development Program, Helen Clark yang mengunjungi  Chernobyl pada hari Minggu  mengatakan dia mendukung rencana itu. reaktor itu, katanya, akan menjadi bahan pembelajaran berharga tentang keselamatan nuklir.

"Secara pribadi saya pikir ada peluang untuk menceritakan kisah di sini, adalah sesuatu yang positif dalam hal ekonomi dan positif dalam menyampaikan pesan yang sangat penting," kata Clark.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement